Firza Masfinah Permata Wahidah sebagai Mahasiswi Universitas Jember yang tergabung dalam program KKN Back To Village 3 (KKN BTV 3) 202 Tematik Pemberdayaan BUMDes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19 Kelompok 18 dengan Dosen Pembimbing Dr. Diana Sulianti K Tobing, S.E., M.Si., CRA membantu perekonomian BUMDes Kampung Harmony Bersinar, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember yang bergerak di bidang jual beli tanaman bambu dan juga merintis usaha kerajinan anyaman dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan bakunya.
Program KKN BTV 3 ini berlangsung sejak tanggal 11 Agustus 2021 s.d 9 September 2021. Â
Kampung Harmony Bersinar yang memiliki kekayaan alam berupa tanaman bambu ini, dengan sumberdaya yang sangat melimpah tersebut digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat anyaman.Â
Hal tersebut menjadi potensi besar bagi warga Dusun Ampo untuk meningkatkan perekonomian apabila dapat mengolah potensi sumber daya alam yang berupa tanaman bambu tersebut menjadi hasil olahan yang sangat menguntungkan. Namun, hal tersebut terkendala oleh keahlian masyarakat yang belum benar-benar terasah dengan baik dalam mengolah keterampilan bambu.
Firza membentuk kelas pelatihan untuk mengasah potensi yang dimiliki oleh tim pengrajin anyaman bambu sebagai upaya untuk meningkatkan keahlian mereka dan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat ditengah pandemi covid-19 yang melanda.Â
Upaya pengasahan bakat tersebut juga diberdayakan lebih luas dengan membuat pelatihan kepada masyarakat desa tentang strategi pemasaran era digital, sehingga masyarakat bisa mulai belajar mengakses sosial media untuk memasarkan produk kerajinan anyaman mereka.
Program kerja dan juga upaya yang dilakukan oleh Firza juga tidak lain sebagai perwujudan pengabdian terhadap masyarakat yang terdampak oleh pandemi saat ini. Dapat diketahui bersama bahwa situasi saat ini tidak dapat dihindari dan berimbas luas pada banyak sektor. Sehingga tujuan dengan diadakannya kelas pelatihan oleh Firza dapat menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif serta memperluas pengetahuan masyarakat desa tentang pentingnya inovasi dalam produk untuk menarik minat pasar dan strategi pemasaran secara luas melalui sistem online.
Program Pelatihan Inovasi Produk dan Pemasaran oleh masyarakat ini dimulai dari pelatihan membuat anyaman dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan esensial dari kearifan lokal yang melekat dalam produk anyaman bambu. Inovasi yang dilakukan oleh masyarakat desa adalah menambahkan hiasan pada kreasi anyaman mereka agar tidak terlihat boring.
Selain pelatihan inovasi produk tersebut, selanjutnya masyarakat diajarkan cara memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook, maupun shopee untuk memasarkan produk mereka, sehingga masyarakat bisa berproduksi secara optimal dengan hasil yang maksimal.
Pelatihan dilakukan selama 3 hari dengan jumlah pelatihan inovatif sebanyak dua kali dan pelatihan pemasaran satu kali dengan pengaplikasian sesering mungkin agar masyarakat desa terbiasa dan mampu untuk menggunakan sosial media.