Mohon tunggu...
Firyal Zahira Suryaningsih
Firyal Zahira Suryaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile kami.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya E-Commerce, Membuat Menangis Pedagang UMKM di Pasar Tanah Abang

12 Oktober 2023   19:07 Diperbarui: 12 Oktober 2023   19:11 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA)

Hal ini merespon kondisi pedagang Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat yang mengeluhkan penurunan omset akibat TikTok Shope cs menjadi sorotan. Bapak Zulkifli Hasan menjelaskan, pihaknya akan menata ulang kembali sehingga, pihak UMKM dan penjual offline tidak dirugikan dengan kehadiran pedagang-pedagang yang penjualannya menggunakan TikTok Shop dan sejenisnya.

"Nanti kita tata, agar persainganya fair, tidak merugikan UMKM, tidak merugikan pedagang-pedagang yang offline dan lainnya," jelas Zulkifli Hasan. Ketua Umum Partai PAN tersebut juga menjelaskan , Kemendag tidak bisa melarang artis atau influencer yang berjualan di TikTok cs. Tetapi, ia menegaskan akan mengatur terkait penerapannya. " Itu tidak bisa dilarang tapi nanti diatur, bukan dilarang, diatur," ungkap Zulkifli Hasan

Maraknya e-commerce memang telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan di berbagai pasar tradisional, termasuk di Pasar Tanah Abang. Hal ini dapat memengaruhi pedagang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang mengandalkan penjualan fisik di pasar tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan pedagang UMKM merasa tertekan dan bahkan menangis karena persaingan dengan e-commerce adalah:

1. Persaingan yang Ketat: E-commerce memiliki sumber daya dan skala operasi yang lebih besar daripada pedagang UMKM. Mereka dapat menawarkan harga lebih kompetitif, diskon besar, dan promosi yang sulit ditandingi oleh pedagang tradisional.

2. Kemudahan Akses: E-commerce memberikan kemudahan akses bagi konsumen untuk membeli produk secara online tanpa harus datang langsung ke pasar fisik. Ini membuat banyak pelanggan beralih ke belanja online, mengurangi jumlah pelanggan yang datang ke pasar tradisional.

3. Biaya Operasional: E-commerce seringkali memiliki biaya operasional yang lebih rendah daripada pedagang UMKM karena mereka tidak perlu menyewa tempat fisik, membayar gaji pegawai, atau menanggung biaya lainnya yang seringkali menjadi beban bagi pedagang tradisional.

4. Logistik dan Pengiriman: E-commerce memiliki sistem pengiriman yang efisien, sehingga mereka dapat menjangkau pelanggan di seluruh wilayah dengan cepat. Sementara itu, pedagang UMKM mungkin kesulitan dalam hal logistik dan pengiriman produk.

5. Perubahan Pola Konsumen: Pola konsumen telah berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Banyak orang sekarang lebih suka berbelanja secara online karena kenyamanan dan variasi produk yang lebih banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun