Film Officer Black Belt merupakan sebuah film asal Korea Selatan yang rilis perdana pada 13 September 2024, serta ditulis dan disutradarai oleh Jason Kim. Film beraliran laga dan komedi ini bercerita tentang seorang penggemar olahraga dan e-sport bernama Lee Jung-do yang diperankan oleh Kim Woo-bin. Ia sangat menyukai bidang tersebut karena Jung-do ingin keseruan dan kesenangan dalam melakukan sesuatu. Satu hal lagi, dengan kepercayaan dirinya yang tinggi, Jung-do mengatakan bahwa ia selalu menang.
Lee Jung-do menguasai Taekwondo, Judo, dan Kendo tingkat tiga dan selalu memenangkan setiap kompetisi yang diikutinya sehingga tidak heran bahwa kekuatan fisiknya sangat hebat. Sedangkan dalam e-sport, Jung-do menjadi MVP diantara teman-temannya dan memenangkan game. Selain itu, ia bekerja sebagai kurir makanan di depot ayam milik ayahnya.
Suatu malam, Jung-do tidak sengaja melihat sebuah perkelahian antara dua orang. Ia hanya duduk di sepeda sembari memperhatikan perkelahian tersebut dari jauh, namun segera bertindak saat salah satu pihak mengambil pecahan botol kaca dan mengarahkannya ke lawannya yang terlihat tidak berdaya. Dengan kemampuannya dalam seni bela diri, Jung-do dengan mudah mengalahkannya dan tidak sengaja melihat sebuah alat yang terpasang di gelang kaki lawannya.
Lee Jung-do mendapatkan penghargaan atas keberaniannya tersebut. Selanjutnya, ia melakukan pertemuan atas kehendak Kim Sun-nim, manager Divisi Pengawasan Elektronik, yang diperankan oleh Kim Sung-kyun. Ia menjelaskan detail mengenai kejadian semalam. Ternyata, pemakai gelang kaki elektronik merupakan pelaku kekerasan yang diawasi selama 24 jam, sedangkan pihak lainnya merupakan petugas bela diri yang dipasangkan dengan pelaku kekerasan untuk menangani mereka apabila berbuat masalah.
Melihat kelebihan Jung-do, Sun-nim membuat sebuah tawaran agar ia menjadi petugas bela diri sementara untuk menggantikan posisi petugas yang sedang dirawat. Awalnya Jung-do ragu, apakah pekerjaan tersebut menyenangkan. Namun, teman-teman dan ayahnya meyakinkannya sehingga Jung-do pun bersedia mencobanya.
Petugas bela diri berkewajiban untuk mengawasi subjek setelah bebas dari penjara. Pelaku kekerasan akan memakai gelang kaki elektronik yang dilengkapi dengan GPS agar dapat dipantau pergerakannya melalui komputer. Karena keterbatasan baterai, petugas berkewajiban mengingatkan subjek pengawasan melalui telepon apabila baterai tersisa 30%. Apabila subjek tidak menghiraukan, petugas bela diri akan segera bertindak untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
Selama menjadi petugas bela diri, Jung-do melakukan pekerjaannya yang ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang ia lakukan selama ini. Misalnya, melakukan pegejaran dan penangkapan terhadap subjek, seperti game online yang selalu ia mainkan, juga menghentikannya dengan seni bela diri yang ia kuasai. Jung-do merasakan keseruan dan yakin bahwa pekerjaan ini sangat cocok untuknya.
Masalah besar datang ketika seorang pelaku kekerasan bernama Kang Ki Jung bebas dari penjara. Ia merupakan seorang kriminal kelas kakap yang melakukan tindak asusila terhadap anak-anak dibawah umur. Polisi segera membentuk tim khusus pengawas Kang Ki Jung dimana Lee Jung-do beserta Kim Sun-nim tergabung ke dalamnya. Â
Meskipun sedang melalui masa uji coba, Kang Ki Jung tidak juga bertobat. Ia masih menjalin komunikasi dengan partner in crime-nya secara diam-diam dan berniat melakukan tindakan asusila seperti yang ia lakukan sebelumnya demi meraup keuntungan. Sebagai petugas bela diri, Lee Jung-do pun harus menghentikan Kang Ki Jung bersama geng penjahatnya.
Film Officer Black Belt ini menunjukkan bagaimana pemberlakuan hukum di Korea Selatan yang sangat ketat, khususnya bagi para pelaku tindak kekerasan. Pemerintah negara Ginseng tersebut menjunjung tinggi perlindungan terhadap masyarakat dengan mengupayakan sistem pengawasan yang ketat terhadap subjek, serta didukung oleh para petugas yang sangat berdedikasi dalam pekerjaannya. Mereka memutar otak dan melakukan apa saja untuk menangani pelaku kriminal demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Masyarakat sendiri pun menolak dengan keras pelaku kekerasan. Sebuah adegan dalam film ini menggambarkan kerusuhan yang menunjukkan ketidaksetujuan masyarakat terhadap bebasnya penjahat kelas kakap tersebut. Berkerumun di sekitar tempat tinggalnya, mereka melontarkan protes atas kebebasan Kang Ki Jung hingga memanjat mobil yang membawanya. Dilanjutkan para tetangga yang menutup pintu atau gorden jendela, serta menghimbau anak mereka untuk menjauhi Kang Ki Jung. Hal tersebut menunjukkan betapa mengerikannya sanksi sosial yang diterima oleh pelaku kekerasan.