Mohon tunggu...
Firyal Hilmi
Firyal Hilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

An enthusiastic economics student with a keen interest in finance and copywriting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergolakan Volatilitas Harga Saham Indonesia akibat Pandemi Covid-19

26 November 2023   23:40 Diperbarui: 26 November 2023   23:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menjadi sorotan perhatian investor dengan perubahan signifikan dalam tingkat volatilitas sebelum dan setelah pandemi COVID-19. Sebelum pandemi, pada periode 2018-2020, IHSG memiliki standar deviasi sekitar 163.1206098, mencerminkan tingkat fluktuasi yang relatif stabil. Dalam kondisi ini menandakan bahwa pasar saham Indonesia pada saat itu mengalami volatilitas yang terkendali, memberikan kepastian bagi para investor. Namun, keadaan pasar berubah ketika pandemi melanda pada tahun 2020.

Setelah pandemi, dari tahun 2020 hingga 2022, standar deviasi IHSG meningkat tajam menjadi 445.9831835. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa pasar saham mengalami fluktuasi harga yang lebih tinggi, mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh dampak global pandemi. Faktor-faktor seperti ketidakpastian terkait kesehatan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan perubahan dalam dinamika ekonomi global semuanya berkontribusi terhadap perubahan signifikan ini.

Peningkatan volatilitas pasca-COVID-19 menjadi pertimbangan penting bagi investor. Di tengah ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan, investor harus merevaluasi tujuan investasi mereka dan menyesuaikan profil risiko mereka. Dalam hal ini, diversifikasi portofolio menjadi strategi yang lebih penting untuk mengurangi dampak fluktuasi saham individu atau sektor tertentu terhadap portofolio secara keseluruhan.

Dalam merespons perubahan ini, pemantauan berita ekonomi dan perkembangan global menjadi kunci. Keputusan investasi yang cerdas memerlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana peristiwa makroekonomi dan faktor-faktor global dapat memengaruhi pasar saham Indonesia. Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, Investor harus lebih selektif dan mencari strategi yang terbaik dalam berinvestasi di pasar saham guna menghindari loss atau rugi. Investor juga dapat mendapatkan manfaat dari berkonsultasi dengan ahli keuangan yang dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam dan saran yang disesuaikan dengan kondisi pasar terkini. 

Namun, berdasarkan analisis Standar Deviasi dari data IHSG di tahun 2023 (Januari-November) yang hanya sebesar 121.9674323 menandakan bahwa votalititas harga saham semakin rendah dan menurun signifikan. Artinya perubahan harga saham tidak berubah terlalu banyak yang mencerminkan kecenderungan pasar untuk menjadi lebih stabil atau dapat juga menggambarkan kondisi ekonomi yang lebih terkendali dan membaik setelah fase ketidakpastian pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun