Mohon tunggu...
Firta Regina Febrianti
Firta Regina Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Muhamadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Administrasi Publik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manipulasi dan Penyalahgunaan: Tantangan Afirmasi KIP dalam PPDB

14 Januari 2024   18:02 Diperbarui: 14 Januari 2024   18:04 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan tahap krusial dalam sistem pendidikan untuk memastikan keadilan dan kesetaraan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Namun, implementasi jalur afirmasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak selalu berjalan sesuai harapan, dan penyalahgunaan dapat terlihat ketika jalur tersebut jatuh ke tangan yang tidak tepat.

Salah satu penyalahgunaan yang muncul adalah adanya penyalahgunaan sistem oleh pihak-pihak tertentu yang tidak memenuhi kriteria sebenarnya. Sebagai contoh, beberapa oknum yang tidak memenuhi syarat sebagai penerima KIP dapat memanfaatkan jalur afirmasi ini dengan cara yang tidak etis. Hal ini merugikan calon penerima yang seharusnya memang membutuhkan bantuan tersebut.

Selain itu, pihak sekolah atau panitia PPDB juga dapat terlibat dalam praktik yang merugikan, seperti penyalahgunaan kuasa untuk memanipulasi jalur afirmasi KIP demi diterima PPDB. Akibatnya, siswa-siswa yang berhak mendapatkan bantuan justru terpinggirkan dan merasa ketidakadilan dalam proses penerimaan PPDB.

Kurangnya kejelasan mengenai kriteria dan metode seleksi dalam jalur afirmasi KIP juga dapat  membuka celah untuk intepretasi yang beragam dan potensial merugikan tujuan afirmatif yang seharusnya diwujudkan dan membawa dampak negatif pada kepercayaan, integritas, dan kesetaraan sistem.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, perlu adanya langkah-langkah perbaikan dan pengawasan yang lebih ketat dalam pelaksanaan jalur afirmasi KIP. Dengan memperbaiki proses verifikasi, menyusun kriteria seleksi yang jelas, dan meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan, kita dapat memastikan bahwa afirmasi KIP berkontribusi secara efektif dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan adil.

Transparansi dan akuntabilitas juga harus menjadi landasan utama agar sistem afirmasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan bantuan pendidikan. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan PPDB juga sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga keutuhan jalur positif afirmasi KIP.

Tantangan penerimaan PPDB jalur afirmasi KIP ke tangan yang tidak tepat menunjukkan perlunya reformasi dan peningkatan dalam implementasi kebijakan. Hanya dengan memperbaiki akurasi data, meningkatkan transparansi, dan memperkuat pengawasan, kita dapat menciptakan sistem yang lebih adil dan efisien dalam memberikan akses pendidikan kepada mereka yang membutuhkan.

Perbaikan dalam sistem afirmasi KIP merupakan langkah penting menuju penciptaan lingkungan pendidikan yang lebih adil dan merata. Hal ini bukan hanya tentang kesetaraan kesempatan, namun juga tentang pengakuan hak setiap individu untuk menerima pendidikan tanpa hambatan ekonomi. Dengan memperbaiki sistem ini, kita akan berkontribusi terhadap terwujudnya pendidikan yang lebih inklusif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun