Mohon tunggu...
firta yolin
firta yolin Mohon Tunggu... Editor - freelancer

make it our life is so simple

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kita Bukan Elon Musk (Semua Bisa Tercapai karena Kita)

23 Oktober 2021   22:38 Diperbarui: 23 Oktober 2021   23:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada intinya, Bhutan hanya fokus pada pembangunan budaya, manusia dan alam. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga alam juga sangat baik, terbukti Bhutan dapat menanam bibit pohon sebanyak 49.672 hanya dalam waktu 1 jam, pada Juni 2015 lalu. Program tersebut dapat berjalan karena ikut terlibatnya ratusan relawan.

Apakah Indonesia dapat mencapai hal tersebut?  Kita sebagai masyarakat individu memiliki kewajiban pula untuk membantu pencapaian Net Zero Emissions. Bebas emisi akan terjadi karena kita, oleh kita dan kita juga yang memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan sebab lingkungan yang tercemar karena kita.

Apakah yang dapat kita lakukan? Dalam kehidupan sehari-hari, apabila ingin bepergian dalam jarak yang dekat, saya lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan untuk perjalanan dengan jarak yang cukup jauh, kendaraan umum menjadi alternatif saya. Dalam rumah tangga sendiri, saya selalu berusaha untuk tidak menggunakan barang-barang yang hanya sekali pakai, tidak membuang sampah di aliran sungai yang merupakan daerah resapan, menanam pohon di pekarangan rumah, tidak mengubur barang-barang elektronik (electonic waste) ke dalam tanah. Electronic waste adalah sampah barang-barang elektronik dimana barang-barang tersebut mengandung 1000 material yang sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya seperti logam-logam berat (merkuri, timbal, kromium, kadmium, arsenik, perak, kobalt, palladium, tembaga dan lain-lain). Bahan-bahan tersebut apabila terkubur dapat merusak ekosistem tanah sehingga daerah resapan menjadi tidak baik.  Selain itu, tidak membakar sampah, sebab asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah selain menjadi polusi, asap tersebut beracun dan berbahaya.

Selalu terdoktrin dalam pikiran saya, bahwa saya berpijak di bumi dan sampai akhir hidup saya akan tetap berpijak di sini hingga jangan sampai saya merusak bumi yang semakin tua ini. Apabila bumi ini rusak dan punah, dimana lagi kita harus berpijak? Kita bukan Elon Musk yang memiliki ribuan trilyun dan dengan kekayaannya tersebut, ia dapat pindah ke planet lain. Kita harus menyadari itu. Saya juga sering berkampanye dalam ruang lingkup kecil dalam hal untuk menggunakan barang-barang recycle product, penggunaan plastik tidak hanya sekali pakai, mengurangi menggunakan kendaraan bermotor, tidak membuang sampah pada aliran sungai. Walaupun tanggapannya beragam, saya berusaha untuk tidak putus asa melakukannya. Perubahan iklim terjadi karena kita, bumi dapat kembali hijau dan bersih oleh kita dan pencapaian bebas emisi karbon untuk keberlangsungan kita semua. Jangann pernah sepelekan perubahan iklim, ini adalah isu yang paling utama untuk saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun