So, yeah tulisan ini saya tulis berdasarkan beberapa kegelisahan didalam diri yang susah diungkapkan secara langsung. Ok, balik ke topik.
Pertanyaan ini sering bergejolak didalam diri, ya wajar mungkin karena saya masih mahasiswa. Jadi kegelisahan saya ya seputar lingkungan-lingkungan sekitar. Bagi yang pernah sekolah, pasti dikelas ada suatu kelompo-kelompok tertentu didalam kelas yang biasanya cenderung menyendiri, kemana-kemana selalu dengan buku, ada juga tipe kelompok-kelompok yang kerjaanya hara-huru ribut dan yang tidak bisa ditinggalkan adalah kelompo-kelompok tukang tidur dikelas. Right ?
Dan yeah, kelompok-kelompok itu berlanjut dan akan tetap ada bahkan meski sudah dibangku kuliah sekalipun. Ini yang kan saya bahas. Dikampus, pasti ada mahasiswa yang pokoknya akademik mereka nomor satu, IP mereka cemlang dan selalu diatas rata-rata, pulang kampus mereka ke perpustakaan untuk membahas kembali apa yang telah disampaikan dosen, selalu "bingung" sendiri dengan tugas-tugasnya dan berprinsip harus selesai sebelum waktunya. Namun, disisi lain ada pula mahasiswa yang kuliah biasanya duduk dibangku belakang, pas dosen ngajar sibuk main hape dan bahkan tidak pernah bawa alat tulis sama sekali. Tugas dengan sistem KKS, keperpus ? oh tidak usah ditanya. Mungkin mahasiswa seperti ini tidak tahu dikampus mereka perpus terletak disebeah mana dengan IP pas-pasan. Bedanya mahasiswa yang begini, biasanya mereka punya kelebihan dengan memiliki karier dan "nama" diluar kampus, ada yang jadi MC terkenal, artis, anak band ternama dan karier khas mahasiswa lain. Karier mereka melambung, tapi akademik ? Jeblok total. Sedangan mahasiswa dengan akademik oriented, orang tidak tahu siapa mereka, mereka tidak punya karier sebagus mahasiswa banyak acara tapi akademik mereka bisa dibanggakan. Dan saya yakin, keduanya pasti memiliki keinginan untuk sama-sama sukses. Lalu, diantara mereka, manakah yang akan lebih sukses ? Itu pertanyaan yang sering muncul dikepala saya. Saya banyak menemui, mendengar dan membaca tentang mahasiswa banyak acara yang perkembangan karier kerja setelah lulus lebih baik dan memiliki penghasilan tinggi dibanding mahasiswa akademik orientied. Namun, tidak sedikit juga saya bertemu orang pintar dengan akademik cemerlang sukses dengan memiliki penghasilan yang tinggi serta memiliki hidup yang layak.
Di Indonesia jumlah penduduk semakin meningkat apalagi penganguran jelas semakin banyak. Mari berbicara apa adanya, berapa banyak diantara kita yang bisa duduk manis dikantor atau tempat kerja sekarang yang memakai jasa relasi ? Oleh karena itu saya kira, mahasiswa dan orang lain juga perlu mengembangkan sayapnya luas kemana saja, berteman dan bergaul dengan siapa saja. "Membangun" nama sedari dini, mencari "link" sebanyak-banyaknya. Tapi yang tidak kalah penting, manusia tidak hanya membutuhkan link, relasi dan melebarkan sayap tanpa memperhatikan pentingnya skill dan kemampuan yang handal dilapangan. Karena mana mungkin suatu lembaga mau memperkerjakan orang tanpa kemampuan. Mungkin, jawaban sementara keduanya harus berimbang dan berjalan selaras. Namun bisakah ? Menurut pembaca, mana yang lebih sukses dan apakah alasannya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H