Mohon tunggu...
Muhibah Fatati
Muhibah Fatati Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu pekerja dengan satu anak yg sedang lucu-lucunya. Menyenangi hal-hal yang berbau tentang kesehatan, perkembangan si kecil, politik, dan lain-lain. Berusaha tuk jadi orang yang trus berkembang ke arah yang positif.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sawang Sinawang

15 April 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sawang Sinawang, ehm sebuah kalimat dari bahasa jawa yg mengungkapkan bahwa apa yg dilihat belum tentu enak dan menyenangkan. Artinya rumput tetangga kelihatan lebih hijau daripada miliknya sendiri.

Saat pikiran sedang kalut capek akibat beban hidup dan rutinitas yang menjemukan, melihat teman atau saudara mudah mendapatkan sesuatu muncul rasa iri..Kok bisa ya??kok saya tidak bisa mendapatkannya ya??kalo pun bisa, itu pun lama danbutuh perjuangan yang berat (Menurut saya,hehehe )

Seperti adik suami saya ( sampai saya kadang-kadang mupeng:tuing tuing: ), ingin apa tinggal minta ke suaminya.Kalo saya, hehehe..soalnya sudah sama sama tahu berapa gaji kita masing-masing, jd kalo ingin sesuatu harus dirundingkan dan disesuaikan dengan budget yang ada. Apalagi kami berdua sudah punya baby 17bulan dan menanggung kuliah adik saya..

Sampai saya mengelus dada, saat tahu uang segitu banyaknya bisa hilang dalam sekejap..Ceritanya begini,adik ipar saya itu punya uang lebih dan mau memberikan ke suadaranya yang lain buat modal beternak kambing..Dan harga kambingnya itu per ekornya 3juta..wowww..Akhirnya dibelikan beberapa ekor dan beberapa waktu kemudian salah satu kambing peliharaannya itu mati..Dan satu persatu semuanya ikut mati..Kalo Saya ngumpulin uang segitu setengah mati sulitnya. Harus pintar-pintar menyisihkan dari belanja bulanan.

Heemmmm…segitu gampangnya mengeluarkan uang, padahal adik ipar saya itu pun kerjanya ikut partai politik.Kata orang, Rok rok asem (kikikkk saya memang orang jawa tulen ). Maksudnya itu penghasilannya tidak tetap setiap bulan. Tetapi kalo masa pilkada seperti ini, ya banyak komisinya. Sampai bisa menghidupi 2 anak dan mengkuliahkan istrinya. Tapi ya gitu jam kerjanya tidak umum, tidak seperti orang-orang kebanyakan. Kerja dari malam sampai pagi. Pulang ke rumah, siang baru balik lagi ke base camp..Pola hidup yang tidak sehat menurut saya. Soalnya adik ipar saya itu perokok berat apalagi ditambah jam istirahat yang tidak tentu.

Tapi ya gitu, saya ini kadang-kadang kok kurang bersyukur dengan Tuhan ya..Padahal saya masih bisa berkumpul sama suami dan anak saya. Sedangkan adik ipar saya, waktu bagi mereka sangat berharga. Dengan ritme kerja seperti itu hal yang sulit untuk bisa kumpul bareng sama keluarga. Apalagi dua anak mereka pun dititipkan ke mertua saya yang rumahnya lumayan jauh dengan mereka. Alhasil mereka bisa bertemu dengan anak-anak paling banter seminggu sekali. Itu pun kalo ada jadwal kuliah pas sabtu minggu y g bisa pulang ke rumah..

Subhannallah.. Nikmat Tuhan mana yang kamu Dustakan??

Rasanya saya harus perlu belajar untuk lebih mudah bersyukur atas semua yang telah kami dapatkan. Manusia memang lebih mudah mengeluh atas apa yang sukar didapatkan tapi lupa atas nikmat yang telah disediakan..

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun