Kuelus pelan dadaku, ia berdebar kencang tak seperti biasanya. Terlintas tanpa sengaja sosok Gaj dalam bayanganku. Kemudian tanganku spontan mencari tas kertas yang diberikannya, dan membukanya
Es krim,Â
"Ini sekotak es krim dari si Patrick bodohmu"
Secarik kertas itu tertulis dengan tulisan tangannya.Â
Deg[!]
Ah, jantungku..Â
Gaj sialan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!