Sekarang-sekarang ini fenomena radikalisme semakin mengkhawatirkan di Indonesia, terutama di kalangan remaja, tidak hanya itu pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga menjadi salah satu metode yang berhasil untuk mencegah penyebaran ideologi radikal di sekolah dasar. Pendidikan Pancasila tidak hanya mempromosikan nilainilai nasional, tetapi Jjuga membantu siswa membangun karakter yang kuat untuk menghadapi berbagai masalah masyarakat. Salah satunya yaitu penanaman ideologi Pancasila berperan penting dalam pencegahan radikalisme di lingkup sekolah. Karena nilai-nilai luhurnya dapat mengajarkan siswa untuk bertoleransi dan menghargai satu sama lain (Alif & Putra, 2023).
Pendidikan pancasila ini juga dapat membantu siswa menumbuhkan sikap toleran, keadilan, dan persatuan. Pendidikan Pancasila menjadi benteng untuk menghilangkan sikap radikalisme di kalangan remaja, Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran sosial, (Suniarsih, 2022). Metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa mampu menumbuhkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan (Dinarti & Dewi, 2022). Dengan demikian, pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi teori tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi pendidikan Pancasila yaitu berfungsi sebagai dasar untuk membangun karakter bangsa yang berbasis nilai-nilai luhur, dari nilai- nilai Pancasila siswa dapat dididik atau diajarkan untuk menghargai adanya perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan di sekolah. Siswa bisa membangun sikap toleransi terhadap orang lain dengan memahami dan mengamalkan prinsip tersebut. Sikap ini sangat penting untuk mencegah radikalisasi. Menurut (Suhardi, 2021), yakni "Pendidikan Pancasila harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional untuk membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas." Pendidikan Pancasila dapat diintegrasikan dengan lebih baik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Ada juga yang mengatakan bahwa, "Kurikulum Merdeka berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila", kata dokumen resmi Kementerian Pendidikan (Kebudayaan, 2022). Kurikulum Merdeka ini menekankan pengembangan nilai-nilai nasional selain pengetahuan akademik. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada siswa secara efektif. Peran guru disini tidak hanya berfungsi sebagai penyampai materi tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa memahami makna dari setiap nilai yang diajarkan.
Bagaimana PKn dapat berperan dalam mencegah paham radikalisme di kalangan anak-anak dan remaja? Jadi, seperti yang kita ketahui bersama bahwa peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki kaitan yang erat dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan peserta didik mempelajari penerapan penerapan sikap menjadi warga Negara yang baik, mengenal norma-norma serta nilai-nilai Pancasila (Andiarti, 2022). Salah satu tanggung jawab seorang pendidik adalah untuk mencapai visi Pendidikan Indonesia: mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui pembentukan siswa Pancasila. Seperti halnya, visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, menggambarkan profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila sendiri didefinisikan sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kemampuan global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya mereka memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif (Komara, Komarudin, & Santika, 2023).
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa, pendidikan Pancasila menjadi salah satu metode yang berhasil untuk mencegah penyebaran penye ideologi radikal di sekolah dasar. Pendidikan Pancasila tidak hanya mempromosikan nilainilai nasional, tetapi juga membantu siswa membangun karakter yang kuat untuk menghadapi berbagai masalah masyarakat. Pendidikan pancasila ini juga dapat membantu siswa menumbuhkan sikap toleran, keadilan, dan persatuan Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki kaitan yang erat dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam mencegah paham radikalisme di kalangan anak-anak dan remaja. Terdapat salah satu tanggung jawab seorang pendidik adalah untuk mencapai visi Pendidikan Indonesia: mewujudkan Indonesia maju. berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui pembentukan siswa Pancasila.
Alif, M. N., & Putra, R. B. (2023). Upaya Pencegahan Potensi Radikalisme dengan Penanaman ideologi Pancasila di Lingkup Sekolah. Journal of Education Research, 4(1), 1-6.Â
Dinarti, N. S., & Dewi, D. A. (2022). Pentingnya Peran Pendidikan Pancasila di Kalangan Mahasiswa untuk Mencegah Paham Radikalisme. Jurnal Kewarganegaraan. 6(1), 1968-1974.
Suniarsih, L. (2022). Peran Pendidikan Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 7(2), 45-60.
Komara, E., Komarudin, R., & Santika, D. A. (2023). Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Karakter Siswa Melalui Profil Pelajar Pancasila. Jumal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan, 5(1), 29-42.
Andiarti, A (2022). Profil Pelajar Pancasila. Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H