Mohon tunggu...
Firmus Isalno Naur
Firmus Isalno Naur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa STFT Widya Sasana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dalam Iklan: antara Stereotip dan Pemberdayaan

14 Desember 2024   11:58 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dalam Iklan (sumber: https://pixabay.com/id/photos/iklan-prada-papan-iklan-586130/)

Beberapa merek besar seperti Nike dan Always telah menggunakan iklan untuk mendukung pemberdayaan perempuan. Kampanye Nike yang menampilkan atlet perempuan seperti Serena Williams dan Megan Rapinoe menggambarkan perempuan dalam dunia olahraga dengan cara yang kuat dan inspiratif. Iklan-iklan ini tidak hanya berfokus pada produk olahraga mereka, tetapi juga pada pesan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Merek-merek ini menyadari bahwa audiens mereka-terutama generasi muda-mencari nilai-nilai sosial yang progresif dan inklusif dalam merek yang mereka dukung.

Perempuan dan Pemberdayaan Melalui Iklan
Iklan juga dapat berfungsi sebagai alat pemberdayaan, memberikan kesempatan bagi perempuan untuk merasa dihargai dan diberdayakan. Kampanye iklan yang menampilkan perempuan dalam peran yang beragam dan kuat dapat menginspirasi banyak perempuan untuk mengejar tujuan mereka dan memecahkan batasan-batasan sosial yang ada. Dengan menampilkan perempuan sebagai sosok yang memiliki banyak peran dalam kehidupan-baik sebagai pemimpin, profesional, ibu, maupun individu yang mandiri-iklan dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan menghilangkan stereotip yang membatasi perempuan.

Selain itu, iklan yang menunjukkan perempuan berkarier, berjuang untuk kesetaraan, atau berpartisipasi dalam gerakan sosial dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Pesan pemberdayaan ini membantu meruntuhkan batasan-batasan gender yang selama ini membatasi perempuan dan memberikan gambaran baru mengenai potensi mereka.

Perempuan dalam iklan telah berkembang jauh dari sekadar menggambarkan peran tradisional mereka sebagai ibu rumah tangga atau konsumen. Dengan kesadaran yang semakin meningkat tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, banyak iklan yang kini menampilkan perempuan sebagai individu yang lebih beragam, kuat, dan berdaya. Representasi perempuan dalam iklan tidak hanya mencerminkan perubahan sosial, tetapi juga berperan penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang peran perempuan. Melalui perubahan ini, iklan dapat menjadi alat yang lebih inklusif dan memberdayakan, menyampaikan pesan bahwa perempuan bisa menjadi apa saja, dan bahwa mereka memiliki hak untuk diterima tanpa syarat, sesuai dengan potensi dan kemampuan mereka yang tak terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun