Evaluasi Kegiatan Temu Orang Muda Katolik Dekenat Muara Teweh
Keuskupan Palangka Raya
22 Agustus 2023
Keuskupan Palangka Raya, Kalimantan Tengah merupakan suatu tempat yang strategis karena  akan menjadi wilayah ibu kota negara. Akan tetapi akan ada dampak besar yang akan dihadapi yakni bonus demografi yang akan meningkat dan perjumpaan budaya, agama dan politik yang semakin beragam. Dibalik situasi tersebut, gereja Katolik pun harus mempersiapkan diri untuk menyambut situasi ini, khususnya orang-orang muda Katolik. Oleh karena itu, orang muda perlu mendapatkan pendampingan yang optimal sehingga mereka dapat menyikapi tantangan dan perubahan ini.
Menanggapi situasi ini, Dekenat Muara Teweh mengadakan kegiatan temu akbar OMK sedekenat untuk memberi bekal, dukungan, motivasi dan insight-insight penting kepada orang-orang muda. Kegiatan Orang Muda Katolik ini dilakukan di Paroki PIR Butong. Kegiatan temu akbar OMK ini bertema: Menjadi pribadi yang militan, unggul dan cerdas. Tema ini diangkat karena membaca situasi sekarang dan tantangan yang akan dihadapi kemudian hari berkaitan dengan pembentukan ibu kota negara baru di Kalimantan Tengah.
Menjadi pribadi yang militan. Orang-orang muda di ajak untuk menjadi pribadi yang militan. Apa artinya menjadi pribadi yang militan? Dari arti katanya, militan adalah bersemangat tinggi, penuh bergairah, berhaluan keras. Orang Muda Katolik dituntut untuk menanamkan sikap militan dalam dirinya untuk siap menghadapi perubahan dan tantangan yang akan dihadapi di wilayah Kalimantan tengah. Kita tahu bahwa setiap perubahan dan perkembangan membawa serta gejolak dan tantangan nya, oleh karena itu orang Muda sebagai generasi bangsa dan gereja serta berbudaya, harus memiliki semangat yang tinggi dalam menjaga dan melestarikan budayanya serta iman.
Selain itu, orang muda juga dituntut untuk berkepribadian yang unggul. Kata unggul memiliki dua makna, sebagai kata sifat, unggul berarti lebih tinggi, pandai, Â baik, cakap, kuat, dll. Sementara sebagai kata kerja, unggul berarti menang. Berhubungan dengan situasi dan konteks yang sedang dan akan dihadapi oleh orang-orang muda, mereka diajak supaya memiliki kepandaian dan kecakapan dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan, baik dalam hidup harian maupun menuju perubahan yang lebih besar yakni IKN dan bonus demografi yang tak dapat disangkal.akan ada banyak perjumpaan antara budaya, agama, politik, dan sebagainya. Dengan demikian, orang-orang muda diharapkan untuk memenangkan tiap tantangan itu dalam membawa dan menjaga budaya dan imannya.
Sejalan dengan itu, orang muda harus cerdas. Cerdas secara intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Orang muda jangan kalah dan menyerah terhadap perubahan dan tantangan, melainkan selalu membuka diri untuk melihat dan merenungkan tantangan serta melihat peluang yang baik untuk menyikapi semua itu. Maka orang muda dituntut untuk tak henti-hentinya menanamkan semangat curiosity (rasa ingin tahu) yang kuat berkaitan dengan budaya dan imannya, sehingga mereka mampu menjaga dan mempertahankan itu sebagai kekayaan bagi kehidupannya dan sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H