Dengan begitu, proses mandatori B30 akan berjalan lebih efektif dan efisien serta membangun kemandirian bangsa dalam bidang energi. Apalagi, Uni Eropa sempat melarang impor CPO dan produk turunan kelapa sawit dari Indonesia. Maka, terobosan ini memang mesti terus dilanjutkan.
Literasi Energi Mengurangi Emisi
Penjelasan di atas secara tidak langsung dapat membangun semangat bersama dalam menciptakan Net-Zero Emissions yang telah dicanangkan pemerintah akan tercapai selambat-lambatnya tahun 2060. Terlebih bagi generasi muda.
Bahwa sudah seharusnya kita sebagai penerus bangsa turut ambil bagian dalam upaya pemerintah mengurangi emisi dengan mengikuti perkembangan sumber energi saat ini. Melalui pemahaman tadi, maka muncul kesadaran dan pemahaman bersama.
Sadar bahwa energi fosil yang saat ini menjadi pemasok terbesar sumber energi Indonesia semakin menipis dan bisa habis kapan saja. Tetapi juga memahami potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia begitu melimpah dan ramah lingkungan.
Sehingga literasi energi menjadi modal awal untuk kemudian bertindak di lingkungan melalui aksi-aksi sederhana. Seperti mengkampanyekan penggunaan B30 hingga membuka ruang  diskusi sederhana tentang potensi sumber energi baru terbarukan yang bisa digarap oleh siapa saja.
Sebab, alam Indonesia yang begitu kaya serta didukung kemajuan teknologi saat ini, telah membuka kesempatan bagi siapa saja untuk berkarya melalui berbagai innovasi. Dan cerita innovasi di bidang energi yang dimulai oleh masyarakat awam itu, bisa ditemukan di internet.
Semoga, dengan berlimpahnya informasi, mendorong kita untuk semakin mencintai bumi dengan berbagai innovasi; melalui karya nyata maupun kesadaran menjaga lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H