Ketika Gunung Kelud meletus, seorang teman menyaksikan petir menyambar-nyambar, dentuman dan gemuruh terdengar berkali-kali. Sebut saja  Tanwir Yusuf  yang juga warga Blitar, terbangun pada tengah malam karena telepon genggamnya berdering. Tanpa pikir panjang, dia langsung naik keatas loteng depan menghadap utara berusaha mencari-cari warnah merah api letusan dan akhirnya melihat petir menyambar-nyambar, dentuman dan gemuruh terdengar berkali-kali.
Berikut penuturan rekan Tanwir melalui akun facebooknya:
Tadi malam - Kamis malam Jumat Kira-kira jam 21.45, Saya dan istri saya terbangun karena suara hp-ku berdering. Coba lihat siapa menelphone ?
"Bude" dalam hati saya ini pasti informasi gunung kelud
Terdengan suara "gunung Kelud sudah status awas-jangan tidur dan bangunkan anak-anak.
Ya-ya jawabku, percakapan selesai.
Ada sms masuk dari seorang teman kantor "Status awas jangan tidur" ok jawabku
Waktunya beraksi : kompor, air munim, gelas2, piring, pakaian2 yang ada di dapur saya masukkan ke ruang tengah rumah karena kondisi atap dapur kami kelihatan tdk memungkinkan menampung beban pasir.
masih ada waktu saya keluar membeli agua gelas, Alhamdulillah aguanya dapat.
Kira2 jam 22.45 atau hampir jam 23.00 hp-ku berdering lagi
"Gunung Kelud meletus - gunung Kelud meletus"