Demikian juga kepada Dermawan Halu, Kepala RSUD Gunungsitoli ini mengatakan tugas Dermawan Halu selama ini yakni mempersiapkan fasilitas untuk setiap apel di RSUD Gunungsitoli tetapi semenjak dia tidak lagi kita usulkan sebagai PPTK malah dia malas bekerja dan keduanya cari gara-gara dan membangkang.
Ketika ditanya tentang tindakan yang akan diambil oleh atasannya apabila kasus ini berlanjut,menurut Dr Yulianus Dawolo siap menerima segala resiko, seraya mengatakan kasus ini sebenarnya masih tergolong internal.
Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli,MM yang di konfirmasi KPK Pos melalui ponselnya, Rabu(19/2) mengatakan sebelum mengambil tindakan maka perlu diteliti dulu apa benar kejadiannya dan kalau misalnya benar, akan melakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu sejumlah sumber menyebutkan kepemimpinan Direktur RSUD Gunungsitoli dinilai keras dan kurang bersahabat padahal kalau dilihat dari hasil kinerjanya yang kurang dari setahun memimpin ternyata jauh dari harapan masyarakat seperti misalnya pelayanan BPJS yang selama ini banyak PNS mengeluh karena ketersediaan obat tidak tersedia.
Demikian juga tindakannya yang semena-mena terhadap masyarakat dilingkungan, seperti yang pernah dialami oleh Joni Dohona beberapa waktu yang lalu yang mana ketika itu Joni Dohona sedang memarkir motornya dijalan Anggrek Sukaramai Gunungsitoli dan tiba-tiba datang Dr Yulianus Dawolo menendang sepeda motornya hingga jatuh dan mengalami kerusakan namun akhirnya kasus ini diselesaikan di Polres Nias.
Walaupun tindakan yang diterima oleh Dr Yulianus Dawolo hanya seringan itu tetapi perbuatannya dianggap Joni Dohona telah mencoreng arang hitam muka pemerintah Kabupaten Nias serta merusak citra profesi seorang dokter, ujar Joni Dohona. Atau memang karena Dr Yulianus Dawolo yang merupakan seorang pelatih tinju di Kota Gunungsitoli sehingga suka memukul orang karena memiliki pukulan telak,ucap sumber.
http: //kpkpos. com/ direktur-rumah-sakit-umum-daerah-gunungsitoli -dinilai-tak-beretika/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H