Mohon tunggu...
Firman Telaumbanua
Firman Telaumbanua Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ilmu itu Ada Masanya: BERSYUKUR selalu dan BERBAGI lah, sebab itulah Kunci membuka Dunia. www.firmantel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasil Quick Count yang Berseberangan Tidak Cukup dengan "Menahan Diri" saja

10 Juli 2014   21:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:44 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14049777651496031206

asset.kompasiana.com

Pencermatan saya hingga kini terkait pemberitaan hasil pemilu pilpres, antusiasme berbagai pihak menyampaikan kata-kata penghiburan (himbauan) terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk POLRI dan juga Presiden SBY.

Presiden SBY misalnya, menyampaikan agar semua pihak termasuk rakyat agar "menahan diri" dan tetap menciptakan suasana yang kondusif karena hasil resminya dari KPU tanggal 22 Juli 2014.

Memang harus diakui bahwa menahan diri dan menjaga suasana kondusif itu penting dan bahwa hasil pilpres resmi adalah dari KPU juga kita sudah ketahui dan memahami bersama, namun bukan berarti rakyat tidak boleh menganalisa dan meyakini hasil hitung cepat (quick count) yang telah "dibocorkan" oleh lembaga-lembaga survei independent.

Jadi salah satu yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi hasil versi hitung cepat Quick Count pilpres 2014 yang berpotensi menciptakan kebingungan rakyat ini adalah dengan segera mengaudit dan menindak tegas lembaga survei yang menunjukan tragedi menghancurkan independensi dan profesional lembaga survei.

#EFEK BOCOR# hasil hitungan cepat (Quick Count Kredibel) tidak boleh dianggap sepele.

Siapapun yang terpilih menjadi pemimpin Negeri ini dimasa mendatang, mari tetap semangat..!

Tetap berkontribusi bagi bangsa dan negeri ini.
SALAM DAMAI PEMILU PILPRES

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun