Mohon tunggu...
Snowman
Snowman Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka membaca buku fiksi dan non-fiksi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penjelasan Psikologi tentang Kebiasaan Ikut-ikutan

4 Maret 2020   11:45 Diperbarui: 4 Maret 2020   11:52 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang saya menggunakan Smartfren, yang benar-benar memenuhi kebutuhan saya (sinyal yang kuat dan pembagian kuota internet yang proporsional). Ditambah lagi, aplikasi pengumpulan koin yang memberi kita kesempatan untuk mendapatkan hadiah-hadiah menarik lainnya.

Dua kasus di atas dapat menjadi contoh bahwa konformitas---meskipun normal secara psikologis, namun pada kondisi-kondisi tertentu---tidak selamanya membantu kita untuk memilih pilihan-pilihan yang tepat dan rasional. Jika kita tahu bahwa orang lain percaya pada sesuatu yang salah, maka kita tidak perlu merasa tertekan untuk mengikutinya.

Dan, kita harus berani bersuara jika orang lain melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan kita. Kita harus pintar dalam memilih dan melihat kecenderungan yang mengakar dalam masyarakat. Dengan begitu kita bisa menjadi individu yang rasional dan berpegang teguh pada kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun