Mohon tunggu...
Firmansyah Rohman
Firmansyah Rohman Mohon Tunggu... Konsultan - Berbuat yang terbaik untuk kehidupan yang lebih baik

Membaca - Mendengar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Naufal, Penemu Listrik Kedondong

10 Mei 2017   18:28 Diperbarui: 11 Mei 2017   12:54 3499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naufal, inovator cilik (foto: IG @pertaminaind)

Kreasi dan inovasi lahir dari sebuah keingintahuan yang tinggi serta rasa empati yang luar  biasa. Energi yang mengalir dalam diri seorang inovator, seolah tidak pernah berhenti, meskipun harus menghadapi berbagai macam kegagalan demi kegagalan. Itulah yang terjadi pada sosok Naufal Raziq, inovator cilik asal Aceh, yang berhasil menemukan energi listrik dalam pohon kedondong setelah 60 gagal melakukan uji coba. Dengan bantuan PT Pertamina Persero, temuannya kini bisa menerangi kampung halamannya.

Saat itu usia Naufal 15 tahun dan masih duduk di bangku MTsN Langsa, Aceh. Ketekunan dan semangat pantang menyerah yang mengalir dalam dirinya, telah menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Tekad kuatnya tidak pernah surut hingga pada akhirnya ia mampu mengubah kampung halamannya yang sebelulmnya gelap gulita kini menjadi terang benderang berkat temuan energi listrik yang berasal dari pohon kedondong.

Ia memang dikenal sebagai siswa yang gemar dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolahnya, sehingga ia mempelajari berbagai tumbuhan yang bisa menghasilkan energi listri. Hasil belajarnya menunjukkan, pohon yang mengandung zat asam tinggi itu bisa menghasilkan energi listrik yang baik. Naufal pun tertarik untuk melakukan eksperimen pada pohon kedondong yang ada di sekitar rumahnya.

Berbagai pohon telah ia coba sampai akhirnya pilihannya jatuh pada pohon kedondong karena memang banyak tumbuh di sekitar rumahnya, termasuk di rumah para tetangganya. Ia berpikir, seandainya eksperimennya berhasil, maka warga juga tidak kesulitan menemukan sumber listrik, karena sudah tersedia.

Hari demi hari, ia pun mulai melakukan percobaan demi percobaan. Dengan memanfaatkan peralatan sang ayah yang memang berprofesi sebagai bengkel elektronik, Naufal bisa lebih leluasa menggunakan berbagai peralatan listrik. Setiap kali melakukan percobaan, dikonsultasikan dengan sang ayah, Supriaman. Dengan telaten sang ayah juga membantu, bahkan dengan sukarela mengeluarkan biaya “penelitian” yang menghabiskan sekitar 14 juta. Sang bunda, Deski juga mendukung penuh apa yang dilakukan Naufal. Meski ia menyadari. jumlah uang tersebut bagi keluarga Naufal tentu cukup besar, tapi demi mewujudkan cita-cita buah hatinya, sang Supriaman dan Deski rela mengeluarkan uang, dan mengurangi biaya yang lainnya.

Kegagalan demi kegagalan dialami Naufal dalam eksperimen untuk mewujudkan inovasi energi yang diimpikannya. Mulai dari uji coba pada pohon mangga yang ternyata tidak bisa menghasilkan listrik sampai akhirnya pada percobaan ke-60 Naufal bersama ayahnya mampu menemukan bahwa pohon kedondong yang memang banyak tumbuh di desanya memiliki energi listrik untuk menyalakan lampu. Hal ini mengingatkan kita pada penemu lampu pijar (Thomas Alva Edison) yang baru berhasil menemukan lampu pijar setelah mengalami 1000 kali kegagalan.

Naufal yang bercita-cita menjadi seorang ilmuwan ini telah melakukan uji coba sejak 2014. Lempengan besi digunakan sebagai media untuk menghubungkan kabel pada power supply yang memuat kabel sebagai penghantar listrik serta kapasitor yang dihubungkan ke pohon kedondong dengan cara dibor. Dari 0,5-1 volt energi listrik yang dihasilkan mampu menghidupkan dua bola lampu yang bisa menyala sepanjang hari.

Keberhasilan Naufal ini tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari guru Hasil temuan Naufal oleh gurunya (Fakrayanti) diikutsertakan pada kontes Teknologi Tepat Guna (TTG) se-Aceh pada 2015. Di kontes ini hasil temuan Naufal dinobatkan sebagai juara ke-2 dan mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 9 juta rupiah.

Pada Oktober 2016, PT Pertamina mengundang Naufal Raziq pada acara Pertamina Science Fun Fair 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka. PT Pertamina (Persero) memberikan beasiswa sampai jenjang SMA dan Kuliah serta akan dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau Field dalam pendanaan dan pengembangan Pohon Pijar di daerahnya. Dengan bantuan Pertamina, kini kampung halaman Naufal telah terang benderang dengan listrik pohon kedondong. Kini, ia ke Jakarta bersama Pertamina, untuk menularkan semangat inovasi yang ada dalam dirinya. Semoga kedepan akan banyak bermunculan inovator-inovator muda anak bangsa yang karyanya dapat bermanfaat bagi masyarakat indonesia dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun