Mohon tunggu...
Frmn_
Frmn_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai manusia abstrak

Mahasiswa sastra Indonesia di universitas pamulang Enjoy the silince

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Jahil dengan Tingkah Lakunya

3 Juli 2023   23:42 Diperbarui: 3 Juli 2023   23:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman dahulu, hidup seorang yang bertubuh tinggi agak kurus, berpakaian seperti preman, sedang duduk di pinggir pasar dengan tangan kanan memegang minuman keras, ia sering kali duduk di pinggir pasar setiap harinya. Ia bernama Nuaiman, seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang terkenal dengan kejahilannya, akan tetapi ia sering kali membuat nabi tersenyum dan gembira.


Suatu hari, ketika nabi sedang berulang tahun, terdengar kabar tersebut ke telinga si Nuaiman, lalu ia bergegas memikirkan suatu ide untuk memberi hadiah kepada nabi yang sedang berulang tahun.


Berangkatlah Nuaiman ke pasar untuk membeli hadiah, berupa sekantung kurma dan sekantung madu.


Nuaiman   : " wahai pedagang, berapakah harga sekantung kurma dan sekantung madu ini."

Pedagang  : " Masing-masing harganya hanya 5 dirham saja."

Nuaiman   : " Bungkuslah! Keduannya, lalu akan ku berikan kepada nabi yang sedang  
Berulang tahun." (tersenyum jail)

Pedagang  : " Baiklah, total hargannya menjadi 10 dirham saja."

Nuaiman    : " Wahai pedagang, nanti engkau antarkan keduannya kepada nabi langsung  dan mintalah uang tersebut kepada nabi." (tersenyum jail)

Lalu pedagang tersebut, beranjak menuju ke rumah nabi, sesampainya di sana, ia mengetuk pintu rumah nabi, agak jauh dari rumah nabi, terdapat seseorang sedang tertawa jail.

Pedagang  : " Assalamu'alaikum ya nabi."

Nabi          : " Wa'alaikumssalam, ada apa gerangan wahai sahabat yang membawamu Ke rumahku?." (terheran-heran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun