Pedagang  : " Ini ada titipan sekantung kurma dan sekantung madu dari seseorang untukmu, sebagai hadiah ulang tahun."
Nabi      : " Dari siapa wahai sahabat?." (terheran-heran)
Pedagang  : " Orang tersebut tidak mau menyebutkan namanya kepadamu, agar     merahasiakan namanya darimu."
Nabi      : " Oh baiklah, terima kasih wahai sahabatku. Titipkan salam dariku kepada kepada orang tersebut."
Pedagang itu masih menunggu di depan pintu rumah nabi, menunggu bayaran tersebut.
Nabi     : " Wahai sahabat, kenapa kau masih berdiam di sini?."(terheran-heran)
Pedagang  : " Mohon maaf ya nabi, sekantung kurma dan sekantung madu itu belum di bayar." (canggung)
Nabi     : " Astagfirullah, berapa harga sekantung kurma dan sekantung madu itu?."
    Â
Pedagang : " 10 dirham saja ya nabi."
Nabi   : " Baiklah, ini uangnya."
Lalu pedagang tersebut beranjak dari rumah nabi, setelah pedagang itu telah jauh dari rumah nabi, nabi pun menyadari bahwa sekantung kurma dan sekantung madu itu, di beri oleh Nuaiman. Kemudian nabi tertawa kecil atas kejailan yang dilakukan oleh sahabatnya itu. Sama seperti nabi, orang yang di maksud oleh nabi tersebut sedang tertawa geli.
Kemudian Nabi memanggil Nuaiman untuk datang ke rumahnya, untuk menjelaskakan kejadian tersebut. Ia pun datang dan menghampiri nabi, lalu menjelaskan kejadian tersebut, mendengar penjelasan Nuaiman, nabi pun tersenyum dan gembira,Â