Mohon tunggu...
Frmn_
Frmn_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai manusia abstrak

Mahasiswa sastra Indonesia di universitas pamulang Enjoy the silince

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Minuman Beralkohol di Indonesia

14 Juni 2023   04:26 Diperbarui: 14 Juni 2023   05:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara mayoritas muslim. Sebagai agama mayoritas, Islam mengajarkan untuk menjauhi minuman beralkohol karena dianggap haram. Namun di sisi lain, minuman beralkohol berdampak positif bagi industri pariwisata dan perekonomian.

Dalam industri pariwisata, minuman beralkohol merupakan salah satu daya tarik wisatawan mancanegara ke Indonesia. Wisatawan mancanegara yang ingin merasakan budaya lokal Indonesia seringkali ingin mencicipi minuman beralkohol khas Indonesia seperti arak, brem, toddy atau wine lokal. Selain itu, pengoperasian bar dan klub malam juga merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi industri pariwisata.

Di sisi lain, konsumsi minuman beralkohol di Indonesia juga berdampak negatif. Dampak negatifnya antara lain gangguan kesehatan akibat penyalahgunaan minuman beralkohol. Penyalahgunaan minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, masalah kesehatan mental, kecelakaan dan kejahatan.

Selain itu, konsumsi minuman beralkohol juga dapat menimbulkan dampak sosial yang negatif seperti kekerasan, perkelahian dan tindakan kriminal lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi bagi masyarakat Indonesia karena berkurangnya keamanan dan stabilitas sosial.

Memecahkan masalah minuman beralkohol di Indonesia membutuhkan solusi yang mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan alkohol dan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan yang menjual alkohol. Hal ini dapat membantu mengurangi efek negatif dari mengkonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan minuman non-alkohol yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Hal ini dapat membantu memperluas pilihan minuman konsumen dan juga mendorong industri minuman ringan dalam negeri.

Selain itu, pemerintah dapat memastikan aturan dan regulasi yang mengatur pembuatan dan penjualan minuman beralkohol. Hal ini untuk memastikan bahwa minuman beralkohol yang dijual aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan dan keselamatan konsumen.

Ringkasnya, dilema alkohol di Indonesia memerlukan pendekatan yang berimbang antara dampak positif dan negatif dari konsumsi alkohol. Saat membuat keputusan terkait minuman beralkohol di Indonesia, penting untuk mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat, pariwisata, dan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun