ESSAY
Rekontruksi kepemimpinan mahasiswa
 sebagai bekal bersaing di era supremasi digital
Penulis : M Rendik Firmansyah
Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang berada dalam masa pendidikan perguruan tinggi. Tingkat pemikiran yang lebih tinggi dari pada cara berpikir seorang siswa, banyak juga yang mengungkapkan bahwasanya mahasiswa sebagai tempat menampung aspirasi masyarakat jelata, dari Karakteristik yang di miliki seorang mahasiswa yakni mahasiswa sebagai agent of control, Agent of change dan agent of social.
Dari 3 peranan itu sudah tertampak jelas bahwasanya seorang Mahasiswa dapat enjadi seorang pemimpin, dari sifat arakteristik seorang pemimpin yakni menjelaskan bahwasanya seorang pemimpin dapat mempengaruhi, berpengaruh, membawa perubahan, dan juga dapat bersosial dengan ini tak jarang kita temukan bahawasanya banyak seorang pemimpin yang telah selesai melaksanakan pendidikan perguruan tinggi bahkan hampir menjadi syarat mutlak bagi kaum pemimpin pemerintahan negara.
Namun menjadi seorang pemimpin bukan lah suatu hal yang mudah, banyak tantangan yang harus dapat kita langkahi bersama ketika menjadi seorang pemimpin . Terlebih lagi pola kepemimpinan di era supremasi digital ini, dimana kita di paksa untuk pandai pandai mengelolah alat digital dan membijaki seluruh pola kinerja di era seperti ini.Â
Banyak hal hal yang sangat mempengaruhi pola kepemimpinan seorang pemimpin pada sebuah organisasinya, seperti halnya berita berita yang memicu pola pemikiran seorang emimpin untuk memaksa anggotanya untuk melakukan sebuah keinginan seorang pemimpin yang di dapat oleh media sosial tanpa memikirkan Sumber daya manusia seorang pengurus dalam organisasi.
Maka dengan ini untuk seorang pemimpin dapat bisa membedah serta memahami kabar atau berita baru yang ada dalam media sosial, ketidak senenangan organisasi lain juga dapat memicu perpecahan antara sesama organisasi maka dengan hal ini seorang pemimpin harus lah dapat memenuhi kriteria seorang pemimpin yakni tegas, bertanggung jawab, memiliki visi misi, dapat mengayomi dan melindungi nama baik organisasi, dan juga memiliki intelegensi yang tepat dalam mengatur pola atau gaya kepemimpinan di era supremasi digital ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI