kisah erita ini telah berkahir dibabaknya
mengulas akhir cerita penuh emosi
embakar habis tiap kesadaran pemikiran
mengulurkan ratap sedih yang tak mau pergi
aku terpaku kaku tersedat membela diri
menahan amarah dalam kesaksian -kesaksian palsu
bergemuruh ingin meletus membanjiri
lava air mata yang membandang
lihat......mataku melotot setengah keluar
memutus neuron-neuron syaraf kesadaran
aku luluh mejadi tahanan cintaku sendiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!