bus kota jakarta
miring melaju
dibebani ribuan ton pemimpi
disopiri segumpal asa
sementara anak istri
terpelanting di pinggiran nasib
terpojok sepetak kamar kumuh
aku menolak dihabisi
kulantangkan pada mata hari
kurapalkan saat malam
aku setia pada mimpiku !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!