Tentu saja dengan adanya pembagian jalur ini menjadi hal yang sangat penting apalagi bila pemerintah kota menjadikan pesepeda sebagai prioritas atas ruang jalan. Oleh karena itu, dengan keberadaan jalur khusus sepeda menjadi prioritas pembangunan dengan keselamatan para pesepeda ini.
Jalur Sepeda, Riwayatmu Kini, Seberapa Efektifkah?
Beda dahulu, beda sekarang. Kalau dahulu berbagai jalan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Medan dan Surabaya selalu  dipenuhi oleh para pesepeda. Namun, keberadaan para pesepeda ini semakin menurun, apalagi sejak kendaran bermotor masuk Indonesia sekitar tahun 1920-an. (itdp-indonesia.org)
Sebenarnya meskipun terjadi penurunan pengguna jalan oleh para pesepeda ini, terdapat beberapa komunitas yang menggaungkan penggunaan sepeda, seperti hadirnya B2W (Bike to Work) yang menggaungkan penggunaan kembali sepeda ke kantor, yang juga menjadi pelopor gerakan bersepeda dan juga secara konsisten selalu mengadvokasi penggunaan sepeda sebagai transportasi ramah lingkungan.
Berbicara tentang penggunaan sepeda, dapat diakui masih sangat jarang penggunaan sepeda untuk ke kantor, khususnya di daerah. Kalau pun ada hanya satu dua orang yang menggunakan sepeda, karena tempat tinggal dengan kantor yang dekat. Â Dan yang lain lebih memilih menggunakan motor, selain karena alasan agar lebih mempercepat waktu, juga faktor kebutuhan.
Bahkan di beberapa waktu, khususnya saat pagi hari, saat harus sampai tepat waktu di kantor, jalur sepeda ini pun juga dipadati dengan antrian motor.
Kalau pun ada teguran, alasan yang disampaikan karena jalur sepeda kosong, sehingga jalur ini sering dipakai pengendara motor, bahkan ada yang lebih ekstrim, jalur yang seharusnya diperuntukkan bagi pengguna sepeda, seringkali terlihat digunakan sebagai parkir kendaraan bermotor.
Disinilah yang perlu dipertanyakan kembali, seberapa efektifkah jalur sepeda tersebut saat ini?
Perlunya Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Jalur Sepeda
Berbicara tentang kesadaran masyarakat tentang pembagian jalur ini, sepertinya harus sering dilakukan sosialisasi, khususnya di daerah atau kabupaten.
Sejak semakin jarangnya sepeda digunakan sebagai moda transportasi sehari-hari, kecuali untuk acara-acara tertentu dan di hari libur karena sepeda digunakan sebagai alat untuk berolahraga, tentu saja hal ini menjadikan berkurangnya fungsi sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.
Tentu saja tidak heran bila jalanan di kota khususnya di daerah, menjadikan jalanan didominasi kendaraan bermotor, begitu pula dengan jalur sepeda yang sepertinya hanya sebagai formalitas saja.