Dunia semakin berubah dan semakin berkembang, bahkan untuk bisa membentuk sebuah kelompok atau grup yang memiliki satu tujuan, sekarang tidak perlu bertemu. Begitu pula dengan ide kali ini, sebegitu menariknya "virtual community" menjembatani sebuah harapan diantara berbagai kepentingan, menjadikan setiap orang tersebut bisa bersatu untuk bisa saling memberi manfaat.
Inilah yang membedakan jaman dahulu dengan jaman teknologi informasi seperti saat ini, yang bisa mempertemukan berbagai macam orang, berbagai tipe dan karakter menjadi sebuah satu kelompok dengan satu media teknologi informasi.
Banyak sekali komunitas bisa terbentuk dengan mudah tanpa bertemu hanya dengan menggunakan satu jari jempol di sebuah smartphone atau laptop yang bisa mewadahi semua keinginan dalam satu wadah tersebut, entah untuk kepentingan bisnis, harapan yang sama, atau hobi yang sama.
Apa Sebenarnya Virtual Community Itu?
Ini yang menarik, yang tidak pernah disadari kebanyakan orang dalam menggunakan internet sehingga secara tidak sadar sudah memanfaatkan sebuah teknologi, bahkan dari berbagai ragam kegunaan internet tersebut ternyata bisa menampung keinginan dari banyak orang dan menampungnya dalam sebuah wadah yang disebut dengan komunitas.
Ambil contoh grup-grup di WAG atau Whatsapp Grup, merupakan contoh kecil komunitas yang bisa mewadahi harapan banyak orang dengan ide yang sama, seperti grup kerja kantoran, grup alumni, atau grup jualan online. Bahkan tidak hanya di whatsapp, di media sosial sudah sangat banyak grup-grup yang mewadahi keinginan tersebut.
Bahkan tidak hanya media sosial, dengan berkembangnya teknologi, sebuah komunitas menulis pun dengan menggunakan platform tertentu bisa terbentuk dengan mudah. Inilah yang disebut "Virtual Community".
Apa itu "Virtual Community?" Menurut Rheingold (1993), virtual community ini diartikan sebagai kumpulan sosial yang muncul di internet, dimana orang-orang yang menjadi anggotanya melakukan diskusi publik dan membentuk jaringan hubungan yang bersifat personal di dunia virtual.
Nah ini yang sangat harus dipahami dalam virtual community ini, yaitu sebagai tempat untuk saling bertukar dan membagi informasi layaknya "word of mouth communication" di antara para anggota-anggotanya.
Dalam perkembangannya "Virtual Communities" ini sudah berkembang di sektor bisnis dan bisa merubah pola komunikasi dan tercipta hubungan antara para pelanggan dengan perusahaan, hal inilah yang membedakannya dengan perusahaan tradisional atau bisa saja disebut dengan perusahaan kontemporer, pada perusahaan kontemporer ini hubungan yang terjadi adalah hanya "relational marketing", dimana perusahaan membangun hubungan yang saling menyenangkan antara pihak-pihak tertentu (misalnya hubungan antara pelanggan, distributor dan supplier) dengan tujuan untuk bisa menjaga hubungan bisnis dalam jangka panjang.
Hubungan yang terjadi disini hanya melakukan komunikasi dua arah dengan para pelanggan, dan pada saat bersamaan tidak ada komunikasi di antara para pelanggan tersebut. Komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan yang satu tidak sama dengan pelanggan lainnya. Dengan demikian perusahaan bisa mengendalikan kualitas informasi yang mungkin berbeda antar pelanggan.