Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menilik Lagi Tugas Business Owner, Hati-hati Terjebak pada Hal Receh

7 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:29 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karakteristik wirausaha (freepik.com/ tirachardz) 

Menilik Lagi Tugas Business Owner, Hati-hati Terjebak Pada Hal Receh 

Bisa saling sharing dan charge berbagai ilmu baru di komunitas bisnis atau bertemu dengan beberapa orang tadi malam ternyata membuat insight baru tentang berbagai masalah bisnis, khususnya bagi saya yang sudah membersamai beberapa teman pebisnis untuk menjalankan bisnisnya. Salah satu yang sangat penting melihat kembali tugas business owner, yang selama ini selalu terjebak pada hal-hal yang tidak penting.

Dapat diakui, membangun dan bisa memulai bisnis adalah sebuah prestasi luar biasa bagi mereka yang sudah resign dari pekerjaannya, karena sudah memberanikan diri untuk membangun impiannya. Namun, ada satu hal yang sering terlewat saat akan membangun bisnis, yang seharusnya mulai dipikirkan sebelum resign, yaitu apa saja yang harus dipersiapkan secara detail agar bisnis bisa berjalan.

Saat hati sudah bergejolak, hati sudah tidak terpaut lagi di tempat kerja, hasrat sudah kadung membuncah, rasanya duduk di tempat kerja lama serasa berada di kursi panas, sehingga tidak sabar ingin meninggalkan tempat lama, dan segera ingin memulai fokus di bisnis yang sudah dibangun tersebut.

Jangan Terjebak Pada Hal Receh dan Tidak Penting

Tidak dipungkiri dan juga hal yang sama terjadi saat pertama kali resign, yaitu ingin segera membangun dan memulai bisnis, meskipun bingung harus dimulai dari mana bisnis yang sudah dibuka tersebut. 

Bahkan karena ingin mengetahui dan belajar banyak dari hal baru, hal ini menjadikan mereka yang baru memulai bisnis tetap membawa kebiasaan bisnis tersebut smpai bisnis tersebut sudah berjalan.

Ilustrasi (Sumber gambar: hbkcpa.com)
Ilustrasi (Sumber gambar: hbkcpa.com)

Bahkan karena merasa bisa dengan semua hal tersebut seringkali menganggap semuanya bisa dikerjakan sendiri atau menganggap dirinya "superman" sampai menganggap sementara tidak butuh karyawan.

Padahal meskipun usaha atau bisnis meskipun baru dibuka, minimal Anda harus mulai menggunakan karyawan meskipu hanya satu, mengapa tetap perlu karyawan?

Seorang pengusaha yang melakukan semuanya sendiri, akan menghemat puluhan juta, tapi kehilangan kesempatan untuk menghasilkan ratusan juta. -- (instagram.com/semangatpengusaha).

Rasanya benar juga, meskipun usaha masih baru merangkak, kalo semua dikerjakan sendiri memang kita hemat uang, tapi kita tidak bisa berpikir strategis, berpikirnya hanya bagaimana uang bisa datang, dan fakta membuktikan, saat saya baru memulai membuka usaha, mulai dari toko alat tulis dan fotokopi, toko bahan bangunan, dan membuka usaha kuliner pada sore sampai malam, praktis kita tidak bisa memikirkan apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun