Yang terhormat, "Kampung Halamanku Tercinta"
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Seuntai salam kebarokahan, aku sampaikan dari jauh, semoga kampung halaman selalu bahagia, layaknya hidup yang harus bahagia.
Tidak ada suatu kabar yang bisa aku sampaikan kepadamu kampung halamanku tercinta, selain permohonan maaf, bahwa setelah 26 tahun merantau dan selalu pulang menemuimu tertawa bersama tersenyum bersama, baru tahun ini aku memohon ijin tidak bisa pulang menemuimu.
Hidup memang tidak bisa diduga, seperti layaknya roda berputar, Alloh mengijinkan kita berada di atas dengan segala keindahan dan kenikmatan hidup, tidak lupa Alloh Sang Pemberi Kenikmatan juga memberikan sedikit makanan keindahan dengan sedikit berada di bawah, agar bisa merasakan betapa nikmatnya belajar tentang hidup.
Hai, Kampung Halamanku, aku rindu, betapa sangat rindu padamu, ingin menikmati bersama teman yang lain, duduk berselonjor di kebun menikmati hembusan angin, ditemani secangkir kopi, dan beberapa makanan dari kebun yang kita bakar, entah singkong, ubi bakar yang sangat renyah.
Tidak ada kenikmatan dan keindahan selain bisa pulang menemuimu, senyummu memang tidak bisa hilang dari ingatan, kampung halamanku, karena engkau adalah satu kesatuan hidup yang membawaku tumbuh menjadi orang hebat yang bisa kuat dihempas badai, bangkit setelah terjatuh, tetap tersenyum meskipun sakit, tertawa meskipun menangis dalam hati.
Kampung halaman, banyak sekali yang ingin kusampaikan, mulai dari kerinduan, keinginan, dan hasrat untuk menemuimu, namun apa daya semua itu hanya harapan, banyak yang harus dituntaskan disini.
Bahkan mimpi semalam, bayangan ibu dan ayah yang sudah di alam sana menyuruhku bertahan disini dulu untuk tidak menemuimu, agar engkau tahu bahwa segala kerinduan tidak selalu harus dipertemukan. Kerinduan bisa disampaikan meski hanya dengan secarik doa penuh makna. Dengan doa akan membuat kita tahu bahwa ada Sang Pemilik Hidup yang masih menjaga kita.
Sebenarnya aku sudah mempersiapkan semua sudah sejak jauh-jauh hari, kendaraan terbaik sudah dipersiapkan, dana untuk kita bertemu mengadakan acara halal bihalal sudah disiapkan, segala barang bawaan sudah mulai diinvetarisir, bahkan semuanya sudah dipersiapakan dengan matang. Namun, angin dari barat, mengatakan aku harus disini, sampai kau siap menerimaku.