Membahas hal yang berhubungan dengan ibadah di bulan Ramadan memang sangat banyak, mulai dari bagaimana agar bisa menunaikan sahur sampai dengan berbuka puasa, dan juga berbagai ibadah yang harus dilakukan. Namun, ada satu yang menarik yang berhubungan dengan kondisi saat ini, dimana kondisi yang sedang sulit dan tentu saja mempengaruhi pola pikir setiap orang dan bisa mempengaruhi kekhusukan ibadah puasa Ramadan ini.Â
Berhubungan dengan hal tersebut, maka tidak ada salahnya membahas tentang inspirasi Ramadan hari ini dengan mengingat kembali 'Sistem Tabur Tuai' investasi ala Nabi Yusuf agar kita bisa bersiap atas apa yang terjadi kelak.
Kondisi saat ini memang sedikit banyak berbeda bila dibandingkan dengan bulan Ramadan dan suasana mendekati lebaran tahun sebelumnya. Beruntung sekali saat ini bertepatan dengan bulan Ramadan, bulan penuh barokah dan hikmah, yang membuat setiap orang yang mengalami kondisi ini bisa bersikap bijaksana, menurunkan rasa emosional, rasa ego, dan mengingat bahwa semua ini terjadi hanya karena atas kehendak Alloh SWT semata.
Mengapa Masih Ragu akan Investasi, padahal Nabi Yusuf saja Sudah Melakukannya?
Hidup memang berputar, selama ini kita menyangka ekonomi sudah membaik dan terlihat baik-baik saja, yang membuat kita sedikit lengah, dan kurang mempersiapkan kondisi ini, hingga pada beberapa bulan ini menunjukkan kondisi yang tidak seperti biasanya, salah satunya adalah turunnya daya beli, hal ini terlihat di berbagai pasar dan juga kondisi pertokoan, sedikit transaksi, hanya banyak yang melihat-lihat saja.
Di saat kondisi seperti inilah fungsi dan peran investasi menjadi penting, yaitu mengatur keuangan sejak dini, termasuk didalamnya mempersiapkan dana darurat dan dana investasi, dan juga mengatur keuangan yang ternyata sudah dicontohkan dan dilakukan sejak dahulu kala, kisah Nabi Yusuf menjadi contoh, yang tertera dalam Al-Quran pada Surah ke 12, ayat ke-3.
Kisah Nabi Yusuf ini diawali dengan ramalan mimpi yang tentu saja menginspirasi banyak kalangan untuk mulai berinvestasi. Saat itu, Nabi Yusuf memang meramalkan mimpi Raja Mesir yang menceritakan tentang kisah tujuh sapi gemuk yang dimakan tujuh sapi kurus dan juga cerita dalam mimpi tentang tujuh bulir gandum hijau dimakan tujuh bulir gandum kering.
Hal ini ditunjukkan pada Surat 12 (Surat Yusuf) ayat 47, yang berbunyi:
47. Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Dari berbagai referensi tersebut, maka mimpi Raja Mesir diartikan bahwa kerajaan tersebut akan mengalami kemakmuran selama tujuh tahun, namun akan mengalami paceklik selama tujuh tahun.
Dan takwil mimpi yang disampaikan pada Sang Raja, menjadi salah satu makna dasar investasi, yang diartikan sebagai menyimpan dengan sebaik-baiknya hasil panen selama tujuh tahun untuk menghadapi masa susah di tujuh tahun berikutnya.
