Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni Menikmati Keberuntungan dalam Hidup dengan Selalu Bersyukur

1 Maret 2023   13:00 Diperbarui: 1 Maret 2023   13:01 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah seni menikmati hidup (Pict: Dokumen pribadi)

Kawan... Hidup adalah sebuah perjalanan, setelah bergelut dengan berbagai kisah yang terjadi, ada rasa bahagia, senang, sedih, kecewa, dan berbagai perasaan atas segala yang terjadi, maka semua itu ternyata adalah sebuah seni yang selalu diwujudkan dengan penyampaian syukur. Ya... Seni menikmati keberuntungan dalam hidup dengan selalu bersyukur ini memang menjadi hal yang unik.

Mengapa unik? Di balik roda kehidupan yang selalu berputar, sebenarnya kita adalah mahluk yang sangat beruntung, dilahirkan dengan sehat, organ tubuh yang lengkap, tidak kurang suatu apa pun adalah hal yang sangat dan patut disyukuri.

Begitu banyak orang yang tidak menyadari arti beruntung dalam hidupnya, bahkan orang Jawa selalu menyebut kata "untung" meski terjadi sesuatu pada dirinya. Coba misalnya saat terkena musibah, jatuh dan benjol di kepala, kebanyakan akan mengatakan masih untung benjol di kepala, lha kalau pecah kepalanya apa nggak menakutkan. Jadi kata untung adalah suatu pola syukur yang tersirat dan disampaikan oleh masyarakat ini.

Hidup memang menarik, beberapa waktu lalu, Saya dikejutkan seorang kawan yang pengusaha, bisa dikatakan kaya, bahkan bisa membelikan adiknya sebuah mobil tanpa bertanya, membantu keluarga tanpa pamrih, tiba-tiba terdengar kabar jatuh bangkrut dengan kekayaan tidak tersisa. Orang-orang terdekatnya hanya mengatakan untung masih sehat nggak stres dan tidak depresi, untung istrinya sangat setia dan kata-kata positif yang membuat hati selalu bersyukur bahwa ungkapan syukur kepada Tuhan secara tersirat masih dikaitkan dengan kehidupan yang terjadi pada dirinya.

Sebenarnya menciptakan dan mengelola keberuntungan merupakan tema hidup yang dicari banyak orang saat ini. Bahkan Saya sendiri yakin, Anda yang sekolah belasan tahun, bekerja puluhan tahun, selalu berdoa dalam setiap kesempatan. Maka semuanya bermuara pada satu hal, yaitu:

KEBERUNTUNGAN HIDUP!!!

Dan kenyataannya, meskipun waktu yang dialokasikan sudah sedemikian panjang, banyak materi yang sudah dihabiskan, bahkan sudah dibarengi dengan doa yang luar biasa, namun yang bisa mendapatkan keberuntungan tersebut jumlahnya sangat terbatas.

Apabila Anda menanyakan tentang seberapa puas dengan hidupnya, misalnya di pinggir jalan, entah dari seorang pengemis, hingga mereka yang terlihat kaya, berdasi dan mengendarai mobil mentereng, kebanyakan akan menjawab, "Bahwa mereka merasa orang yang kurang beruntung!", hal ini bisa terlihat dari ekspresi wajah, senyumnya dalam menjawab kondisi rasa syukur dalam dirinya.

Lillian Too seorang ahli Fengshui, pernah mengatakan: 

Setelah sejumlah lautan materi dilalui, setelah sejumlah gelimang uang dilampaui, ada yang lebih berguna dari semuanya, yaitu 'hidup penuh harmoni'.

Tentu dalam sebuah keharmonisan, tidak semua orang cocok dengan ide keharmonisan dan keselarasan. Bill Gates contohnya, setelah berada duduk lama sebagai salah satu manusia terkaya di dunia, karena membangun dan memiliki Microsoft, kemudian Bill Gates harus back to basic, dengan menyalurkan beasiswa dan memikirkan anak-anak terlantar. 

Bahkan di balik apa yang dilakukan Bill Gates tersebut, masih ada orang yang menuduh bahwa apa yang dilakukannya untuk menutupi wajah kapitalis yang buruk, namun penampilan Bill Gates yang tidak pernah berdasi, mobil dan pesawatnya yang ditumpanginya hanya biasa-biasa saja, dan penampilannya yang sederhana, hal ini seperti bertutur hal yang sama yaitu harmoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun