Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gelar Budaya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin di MAN 2 Kota Probolinggo

31 Desember 2022   14:59 Diperbarui: 31 Desember 2022   15:02 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto bersama dengan Ibu Wali Kelas X-A (Pict:Dokumen Pribadi)

Beberapa waktu lalu, pada hari Jumat 23 Desember 2022, Saya sebagai wali murid diundang untuk menghadiri pengambilan hasil belajar atau yang biasa disebut dengan 'raport semester'. Mungkin tidak ada bayangan bagi Kami sebagai orang tua dan wali murid untuk melihat kreatifitas anak-anak, apalagi selama ini di benak kami hanya melihat bahwa di lingkungan sekolah ini anak-anak bisa belajar dengan baik dengan suasana agamis. Yang menarik adalah sebelum dilakukan pembagian raport dilaksanakan pentas atau yang disebut dengan "Gelar Budaya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin di MAN 2 Kota Probolinggo" yang menurut informasi gelar budaya ini merupakan hasil implementasi dari Kurikulum Merdeka para siswa siswi yang saat ini berada di kelas X.

Sebagai orang tua,kami memiliki rasa bangga dengan dilaksanakannya gelar budaya ini, meskipun pada dasarnya kami juga belum paham apa itu kurikulum merdeka sesuai yang diterapkan saat ini. Acara ini dihadiri oleh seluruh wali murid dari beberapa kelas yang dijadwalkan untuk mengisi gelar budaya ini, sama halnya dengan berbagai acara yang dilangsungkan di sekolah ini, pada awal acara dibuka oleh Kepala Sekolah MAN 2 kota Probolinggo yang diwakili oleh Ibu Wakil Kepala Sekolah, baru kemudian dilaksanakan berbagai gelar budaya dari berbagai kelas.

P5 - RA sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN 2 Kota Probolinggo

Sebagai orang tua, tentunya sedikit memahami tentang kurikulum merdeka sepertinya menjadi hal wajib. Sebenarnya apa itu kurikulum merdeka? Dari berbagai informasi yang Saya rangkum, kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi para peserta didik, selain itu kurikulum ini memiliki kurikulum pembelajaran intrakuruikuler yang sangat beragam, dimana konten bisa lebih optimal agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensinya.

Selayang pandang (Pict:Dokumen Pribadi)
Selayang pandang (Pict:Dokumen Pribadi)

Nah bagaimana dengan dengan "profil pelajar Pancasila"? Tentu saja karena hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka kurikulum ini bertujuan untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Dimana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Fragmen drama (Pict:Dokumen Pribadi)
Fragmen drama (Pict:Dokumen Pribadi)

Sebagai orang tua, tentu saja Saya sangat sepakat apabila melihat dari tujuan dilaksanakannya kurikulum merdeka, yang membuat anak harus lebih kreatif, dan sekolah bisa menjembatani kebutuhan siswa untuk bisa memberikan pelajaran yang sesuai dengan passion dari peserta didik.

Menyanyi lagu Riau (Pict:Dokumen Pribadi)
Menyanyi lagu Riau (Pict:Dokumen Pribadi)

Begitu pula dengan program "P5 RA" yang merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dengan dilaksanakannnya program ini maka peserta didik dituntut kreatif dan juga bisa bekerjasama dengan teman lainnya untuk mensukseskan pelaksanaan acara, tentunya hal ini juga sesuai dengan tujuan profil pelajar Pancasila yaitu sebagai penggambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar yang berkompeten, memiliki karakter dan juga berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Projek Kelas X-A dengan Gelar Budaya Provinsi Riau Selayang Pandang

Diantara berbagai gelar budaya yang ditampilkan, yang menarik adalah gelar budaya yang ditampilkan kelas X-A dengan mengambil tema budaya Riau. Mengapa menarik? Karena berani mengambil tema yang berbeda dan tentu saja menerjemahkan budaya Riau yang nota bene anak-anak ini terbiasa dengan kebiasaan Pendalungan. Hal ini terlihat dalam akses dan dialek yang seharusnya menggunakan logat Riau sedikit tercampur dengan aksen Pendalungan. Namun hal ini tidak masalah, karena pada dasarnya adalah bisa menerapkan ahlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjukkan dalam penggambaran pentas, dengan anak muda yang dari rantau yang rela merantau untuk menuntut ilmu di MAN 2 Kota Probolinggo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun