Mohon tunggu...
Pakar Sugesti
Pakar Sugesti Mohon Tunggu... -

Firman Pratama, seorang profesional trainer dan coach di bidang pengembangan bawah sadar. Program pelatihan yang sangat dahsyat adalah ALPHA MIND CONTROL dan ALPHA TELEPATI untuk info bisa klik www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Korban Gendam Itu (Sebenarnya) Sama dengan Disugesti

18 Mei 2016   14:13 Diperbarui: 18 Mei 2016   14:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“mas..anakku, kemarin digendam orang diangkot, hpnya diambil, uang didompetnya juga diambil tapi dompetnya dikembalikan”, kata staf saya tiba-tiba ketika saya baru sampai kantor siang ini. Baru naruh tas, eh sudah nerima curhat tentang gendam, sepertinya perlu ditulis nih tentang gendam di websitekekuatansugesti.com ini. Kemarin juga ada pertanyaan melalui telepon ke saya, “mas firman, kalau gendam itu pake ilmu hitam ya?”. Jawaban saya, “kalau anda bertanyanya ke teman-teman dukun, paranormal, spiritualis tradisional maka pasti jawabannya memang menggunakan ilmu hitam, tapi kalau bertanya ke saya maka jawabannya, itu hanya ilmu sugesti, alias ilmu komunikasi saja, kalau anda belajar AMC nanti pasti paham bahwa gendam itu hanya komunikasi saja”

Istilah “gendam” memang sudah terbiasa bagi masyarakat kita, melalui pemberitaan di koran, penayangan berita di televisi, artikel-artikel berita di media online, dan sumber lainnya. Kata “gendam” seolah-olah sebuah kata yang memiliki makna yang menyeramkan, memiliki makna yang menakutka, memiliki makna seolah-olah berasal dari kekuatan lain dengan kuasa mistis dan ilmu aneh. Benar kan? pasti anda juga berpikir seperti kebanyakan orang. Memang itulah yang banyak tersimpan di pikiran orang indonesia, dan para dukun, paranormal, spiritualis tradisional terus mengiyakan hal ini, seolah-olah gendam itu berbahaya.  Saya pernah, ada seorang yang mengirim pesan inbox ke facebook saya, “mas firman, gendam itu menggunakan ilmu gaib, berbeda dengan yang mas firman ajarkan bahwa itu Pikiran, gendam itu harus mengeluarkan energi dari dalam diri yang sudah dibangkitkan”

Kalau anda memiliki persepsi sama dengan orang yang mengirim inbox itu, jawaban saya adalah “silahkan belajar AMC, sebab nanti kita memahami apa itu ilmu gaib dan kita buktikan bahwa gendam itu hanya pemberian sugesti saja kepada orang lain, dan sugesti masuknya ke pikiran. Jadi ilmu yang harus anda pahami adalah ilmu tentang Pikiran, dan satu-satunya ilmu untuk mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran adalah AMC”.

Saya tanya ke staf saya tadi yang tergopoh-gopoh curhat tentang anaknya yang katanya sudah kena “gendam”, saya tanya “anakmu bisa cerita kemarin ke kamu mbak, diapain katanya”. Lalu staf saya ini cerita, “anak saya kemarin disebelahnya ada ibu tua, ibu ini cerita kalau dia butuh uang anaknya sakit, dan dia cerita kalau dia memiliki jimat yang bisa membuat anaknya dulu lulus ujian, lalu menawarkan ke anak saya, tapi syaratnya harus membersihkan dulu barang yang sering dipegang anak saya, dimintalah hpnya, kemudian anak saya disuruh untuk sedekah dan dimintalah dompetnya, setelah memberi buntelan putih, ibu tua ini turun”. Terus gimana lagi mbak?, tanya saya.

“sampai rumah, anak saya ini cerita ke saya, ma..aku tadi dikasih jimat buat lulus ujian, anak saya kan mau unas mas, terus katanya hp sama uangnya disedekahkan, anak saya juga bingung, kok gak dibalikin ya ma hpku”, lanjut staf saya itu. “Sambil nangis, anak saya itu mas ceritanya”

Coba perhatikan cerita lengkap anak staf saya itu?apakah menggunakan teknik2 lain selain berbicara? tidak kan? karena anaknya tadi setuju-setuju saja diberi jimat maka ya sudah, terjebak deh dengan “rayuan” ibu tua tadi, akhirnya hp dan uangnya melayang. Oh ya biar anda memiliki pemahaman benar tentang jimat, coba baca disini. Digendam itu bahasa lainnya adalah di rayu, alias disugesti, alias diberi saran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun