Mohon tunggu...
FirmanPedia
FirmanPedia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Random Blog and Content

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perspektif Penulis tentang Tukang Pinjam Sendal Sembarangan

19 Mei 2024   12:20 Diperbarui: 19 Mei 2024   12:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh hello bro and sis jumpa lagi dengan penulis di hari ini.

Pokok pembahasan kali ini adalah hasil dari pengamatan serta pengalaman pribadi orang-orang di sekitar penulis maupun penulis sendiri.

Kenapa pembahasan kali ini menarik untuk diangkat karena seringkali hal ini terus-menerus terjadi walaupun kita sudah mengetahui siapa orang di balik pemakaian sandal kita yang tanpa ijin tersebut.

Hanya saja orang-orang ini dengan  seenaknya menggunakan sendal kita tanpa berpikir panjang bahwa kita juga membutuhkan sandal tersebut dalam aktifitas sehari-hari kita.

Cobalah sadar woiii semuanya para peminjam sandal seenaknya sendiri pinjam sandal orang tanpa ijin itu jujur membuat risih dan terganggu orang lain di sekitar yang hidup sekitar orang-orang seperti ini.

Bahkan ada tuh orang di sekitar penulis bahkan harus membeli sendal online hingga 2x dalam sebulan hanya karena kebiasaan seenaknya sendiri yang kalian lakukan.

Stoplah melakukan hal sepele ini karena kalau di teruskan akan membuat orang lain akan menganggap dirimu itu tidak modal dan tidak tahu malu dimana sudah pinjam sendal dibawa pulang pula kerumah asalnya bahkan tanpa seijin orangnya lagi.

Hal ini juga kadang dapat di temui di tempat-tempat kos, kontrakan atau bahkan pondok asrama di mahasiswa ataupun tidak jarang mahasiswi juga.

Pelajaran yang bisa kita ambil dalam pembahasan kali ini hanya satu yaitu belajarlah untuk tidak menggunakan sendal orang lain seenaknya sendiri, belajarlah untuk bermodal walaupun hanya sekedar urusan alas kaki masak iya sendal yang semurah itu tidak mampu untuk membelinya lah sekarang ini sudah banyak sandal yang di obral di warung kelontong maupun yang lebih murah lagi di onlineshop.

Kurang lebihnya saya mohon maaf, tidak bermaksud menyinggung pihak-pihak tertentu hanya saja semoga lekas di beri kesadaran oleh tuhan dan akal sehatnya agar segera menyudahi kebiasaan buruknya itu. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun