Mohon tunggu...
Muhamad Firmansyah
Muhamad Firmansyah Mohon Tunggu... Aktivis Sosial -

Aktivis Sosial - Human Resource Manager Indonesia Food Bank Foundation. Visit us: http://www.indonesiafoodbank.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

SDGs, Menyempurnakan Bukan Menggantikan

15 November 2017   17:08 Diperbarui: 15 November 2017   18:04 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinasi Persiapan Penyusunan Dokumen RAN-SDGs. Sumber : Dokumen Pribadi

Jika kita berpikir bahwa Suistanable Development Goals atau SDGs adalah untuk menggantikan MDGs, itu tidak sepenuhnya benar. SDGs yang disepakati September 2015 sejatinya merupakan penyempurnaan dari agenda MDGs sebelumnya dan melanjutkan capaian-capaian yang belum sepenuhnya terealisasi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. 

Lalu bagaimana SDGs sekarang. Apa yang membedakan MDGs dengan SDGs sekarang. Pertama SDGs lebih komprehensif dibandingkan MDGs, yaitu disusun dengan melibatkan banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju maupun negara berkembang. Kedua, SDGs lebih memperluas masalah pendanaan, selain sumber pendanaan negara maju kini pendanaan juga bersumber dari swasta. Ketiga, SDGs menekankan pada Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga diharapkan tidak terjadinya diskriminasi dalam penanggulangan kemisikinan dalam segala dimensinya. Keempat, Inklusif, yaitu secara spesifik SDGs menyasar kepada yang rentan - no one left behind.

Koordinasi Persiapan Penyusunan Dokumen RAN-SDGs. Sumber : Dokumen Pribadi
Koordinasi Persiapan Penyusunan Dokumen RAN-SDGs. Sumber : Dokumen Pribadi

Kelima, dalam masalah keterlibatan. SDGs disusun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentigan; baik itu pemerintah, Organisasi Masyarakat Sosial (OMS) dan media, filantropi dan bisnis serta pakar dan akademisi yang masing-masing memiliki peran penting. Antara lain; pemerintah mempunyai pernan dalam penetapan indikator, pembuat kebijakan dan program, persiapan data dan informasi yang dibutuhkan, melakukan sosialisasi/diseminasi, komunikasi dan advokasi, money dan pelaporan serta dukungan regulasi dan anggaran. 

Selanjutnya, Organisasi Masyarakat Sosial (OMS) dan media yang mempunyai peran dalam diseminasi dan advokasi kepada publik, memfasilitasi publik dalam masalah program, serta memonitoring dan membangun pemahaman publik terkait SDGs. Berikutnya, dari segi filantropi dan bisnis mempunyai peran dalam advokasi pelaku usaha dan fasilitasi program, peningkatan kapasitas, serta dukungan pendanaan. Terakhir, dari pakar dan akademisi mempunyai peran dalam pemantauan dan evaluasi serta policy paper/policy brief sebagai dasar policy formulation. Sehingga target yang dibuat lebih mengena. 

Selanjutnya, jika pada MDGs hanya menargetkan pengurangan "setengah", SDGs menargetkan untuk menuntaskan segala indikator "Zero Goals", seperti tujuan ke-1 "No Poverty" dan tujuan ke-2 "Zero Hunger". Yang terakhir, SDGs tidak hanya memuat tujuan-tujuan yang ingin dicapai tetapi juga cara pelaksanaan dari SDGs itu sendiri (Means of Implementation). Sehingga, diharapkan tidak adanya kesulitan bagi negara-negara di dunia dalam melaksanakan SDGs hingga tahun 2030 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun