Saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT), warga benar-benar antusias menyambut kedatangan rombongan mobil kepresidenan. Terlihat dalam sejumlah video di media sosial, masyarakat banyak yang bersukacita. Sambutan yang luar biasa menandakan kerinduan warga NTT terhadap Presiden Jokowi. Tak hanya itu, kehadiran Presiden Jokowi ke tempat lain juga senantiasa disambut dengan animo baik warga. Maka dari itu, kunjungannya ke NTT, membuktikan bahwa Presiden Jokowi sangat dicintai rakyat.
Selain dicintai oleh masyarakat, Presiden Jokowi pula sangat mencintai rakyatnya. Dalam kunjungan tersebut, Pak Jokowi mengungkap alasan dipilihnya Sumba Tengah sebagai lokasi pembangunan lumbung pangan (food estate), hal itu disebabkan, karena angka kemiskinan di daerah tersebut cukup tinggi. Dengan dibangunnyafood estate, Presiden mengharapkan pengelolaan pangan di daerah tersebut agar stabil dan optimal. Kemudian, dia menargetkan untuk memanen padi 2 kali dalam setahun, lalu jagung dan kedelai dapat dipanen satu tahun sekali.
Melalui peresmian lumbung pangan tersebut, Presiden Jokowi menunjukkan kecintaannya kepada masyarakat. Perlu diketahui, Presiden Jokowi mengunjungi NTT ke dua daerah berbeda, lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah dan Bendungan Napun Gete di Maumere. Kedatangan Jokowi ke dua tempat berbeda tersebut disambut meriah oleh warga. Tak disangka, hal itu melahirkan kerumunan orang yang tidak diinginkan sebelumnya.
Antusias warga yang berkerumun tersebut viral di media sosial. Sebagian orang pula mempertanyakan minimnya penegakkan protokol kesehatan. Namun, melihat banyaknya masyarakat yang berkumpul, Presiden Jokowi dengan spontan berhenti, karena mobil yang ditungganginya tersendat lantaran rakyat yang merindukannya memberhentikan rombongan mobil kepresidenan tersebut. Secara refleks, Pak Jokowi memutuskan untuk menyapa para warga yang ingin bertemu dengannya melalui atap mobil. Tak lupa, Presiden pula mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan, sekaligus mengingatkan penggunaan masker.
Tidak ada maksud lain Presiden Jokowi menyapa warganya tersebut, hal itu dilakukan karena untuk menghargai antusias warga yang telah lama menunggunya di pinggir jalan. Di samping itu, menurut saya, Presiden Jokowi tidak bisa disalahkan. Karena kejadian kerumunan orang tersebut terjadi secara spontanitas, bukan disengaja. Berbeda dengan kasus kerumunan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Petamburan beberapa waktu lalu. Dalam kasus ini, MRS dengan sengaja mengundang warga untuk datang ke acara pernikahan anaknya.
Di sisi lain, Presiden Jokowi bukan hanya dicintai oleh warga NTT yang sangat antusias menyambut kedatangannya tersebut. Melainkan, semua penduduk negeri ini pula mencintainya. Melalui program pembangunan yang merata ke seluruh daerah Indonesia, dia mengelilingi ibu pertiwi ini, dari satu daerah ke daerah lain. Setiap tiba di suatu wilayah, dia disambut oleh masyarakat, biasanya warga menyambutnya dengan tarian adat dan budaya daerah tersebut. Dari sini, kita bisa mengetahui, bahwa Presiden Jokowi adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya.
Layaknya Bung Karno yang menjadi Presiden idola rakyat, di masa sekarang Pak Jokowi pula telah menjadi Presiden dambaan masyarakat. Saat menjadi Presiden, ketika Bung Karno berkunjung ke suatu daerah, dia selalu mendapat sambutan yang meriah dari warga. Kedatangannya kerap membawa kebahagiaan untuk rakyat. Begitu pun dengan Presiden Jokowi, setiap kehadirannya di suatu daerah, dia sering sekali mendapat sambutan yang meriah. Kemudian, dia juga membawa sukacita bagi masyarakat.
Dengan demikian, kunjungan Presiden Jokowi yang selalu mendapat animo baik dari masyarakat, membuktikan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Pak Jokowi merupakan Presiden pilihan masyarakat yang dedikasinya hanya untuk rakyat dan negara. Dia mencintai warganya dan dia pula sangat dicintai rakyatnya. Dia adalah pemimpin sederhana dan Presiden idola semua kalangan masyarakat.
Tulisan ini pernah diupload di Kadrun.id
Kunjungi Juga Kadrun TV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H