Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization yang disingkat ILO sudah berdiri semenjak tahun 1919, namun Indonesia secara resmi menjadi anggota/member states tahun 1950, akan tetapi baru tahun 2011 atau hampir 61 tahun keanggotaan, Indonesia baru berhasil menjadi Deputy Member Governing Body ILO secara tripartit atau bersamaan keterwakilan 3 unsur perwakilan yaitu unsur pemerintah, unsur pengusaha dan unsur buruh.
Tahun 1965 sebenarnya Agus Sudono, Presiden Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GASBINDO) pernah menjadi anggota governing body, namun sayangnya masa orde baru, pemerintah terlalu ikut campur urusan perburuhan, sehingga kurang aktif di organisasi yang saat ini dipimpin oleh Guy Ryder itu.
Kemudian tahun 1999 Presiden Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Dr. Muchtar Pakpahan, SH. MA. mewakili Indonesia menjadi anggota Governing Body ILO dari tahun 1999 hingga tahun 2005, namun sayangnya jabatan itu ditinggalkan doctor lulusan Universitas Indonesia (UI) itu, karena ingin fokus dengan Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) yang kini adalah Partai Buruh (PB).
Tahun 2005 hingga 2014 Rekson Silaban, SE dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) sukses menjadi deputy member dan meraih dukungan 115 dari 123 negara pemilih di seluruh dunia.Namun, pria yang pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jamsostek (persero) itu, sepertinya ingin fokus mencalonkan diri dan berkampanye untuk menjadi anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI periode 2014 untuk daerah pemilihan DKI Jakarta, namun pada perjalanannya KSBSI mengalami perpecahan.Rekson pun digugat oleh Muchtar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri karena masalah internal.
Sekarang pertanyaannya adalah siapa putra bangsa yang akan melanjutkan regenerasi keterwakilan pekerja di Organisasi Buruh Internasional yang bermarkas di Jeneva, Switzerland itu ?
Tanggal 9 hingga 11 Oktober 2013 di Brusel, Belgia akan ada pertemuan General Council (dewan buruh) ITUC/ International Trade Union Congress, yang salah satu agendanya adalah mencalonkan beberapa nama untuk diusung menjadi Governing Body ILO 2014 nantinya.
Salah satu kandidat yang mencuat adalah wakil dari Indonesia yaitu Ir. H. Said Iqbal, ME.Nama Said Iqbal sudah tidak asing lagi di telinga pekerja, pemerintah maupun pengusaha baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan Assosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyebut master ekonomi lulusan Universitas Indonesia (UI) itu sebagai 'raja mogok' atau 'biang kerok' karena sering melakukan aksi demonstrasi hingga aksi mogok nasional buruh se Indonesia pada 3 Oktober 2012 silam, padahal mogok nasional belum pernah terjadi sebelumnya.Bahkan sampai-sampai banyak perusahaan yang menolak pembentukan serikat pekerja (union busting) setingkat unit kerja yang dipimpin oleh mantan Ketua Serikat Pekerja PT Panasonic Shikoku Electronic (PSECI) itu yaitu Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Pria yang bulan Mei lalu mendapat penghargaan dari Serikat Buruh Belanda (FNV) itu, didukung beberapa konfederasi serikat buruh dari Asia, Amerika, dan Eropa.Namun, Said Iqbal tidak sendiri, masih ada calon lain, yang juga siap bersaing menjadi 14 wakil terpilih dari unsur buruh nantinya.
Tentunya Kita sebagai warga negara Indonesia, wajib memberi dukungan kepada wakil yang terbaik dari anak bangsa yang berprestasi, untuk menyuarakan aspirasi kaum pekerja dan memperjuangkan hak-hak kaum buruh yang sering terabaikan.
Untuk itu, mari Kita bersama-sama mendoakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu supaya mendapat dukungan dari konfederasi buruh dunia di pertemuan dewan buruh ITUC yang ke 11 besok, dan menjadi dewan eksekutif ILO 2014 nantinya, tujuannya tentunya untuk kesejahteraan buruh Indonesia pada khususnya dan buruh sedunia pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H