Akhirnya, ternyata Allah menakdirkanku untuk melanjutkan perjalananku mencari ilmu. Ya, aku lulus dan diterima di kampus yang ku inginkan. Aku diterima di kampus negeri di Malang. Sebuah hasil yang membuatku bahagia, tak hanya itu beasiswa pun ku dapatkan. Betapa bahagianya aku. Ibuk pun menitihkan air mata kebahagiaan atas hasil perjuangan ini. Meskipun sebelumnya tak mungkin, tapi sekarang ini terjadi pada diriku. Aku bisa kuliah!!!.
Semoga impian kecilku, dan proses impian besarku akan terwujud. Perjalanan masih terhampar panjang. Masih banyak waktu dan berbagai masalah menunggu di depan mata. Ku harus bisa menembus impian. Menembus batas. Menatap dunia lebih dekat. Menyelami imajinasi mimi-mimpiku dan pikiran yang berfantasi untuk mencapai puncak kesuksesan. Membahagiakan kedua orang tuaku. Karena merekalah semangatku, merekalah pelindung jiwaku, saat relung hati ini terluka, saat mata ini sendu oleh kesedihan. Tapi merekalah adalah pelipur lara yang selalu memberikan kehangatan. Menyejukkan pikiran yang tengah kalut. Impianku adalah impian keluargaku. Bagiku sebuah impian harus diperjuangkan, ia akan menyala terang esok. Akan menerangi perjalananku, mengiringi jejak hidupku. Suatu saat nanti, kisah ini akan menjadi guru terbaik bagi kehidupan, bagi keluargaku, bagi mereka yang tertimpa duka dan putus asa. Karena hidup adalah perjuangan, dan bagiamana kita bisa menjadi pejuang kehidupan, menyelami makna yang tersimpan suci dan tersimbunyi didalamnya. Demi menembus mimpi-mimpi yang akan terwujud nanti bila sudah tiba waktunya.
Nb: Tulisan diatas adalah versi asli dan tulisan ini pernah dimuat dan diterbitkan oleh penerbit Diva Press Yogyakarta pada tahun 2014 dengan judul buku “Dreams TO Be A Hero”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H