Objek wisata rakyat Pantaisari terletak pada pada kelurahan Panjang Baru kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Wilayah pesisir Pantaisari ini memilki panjang sekitar 1200 m atau 1,2 km, yang memiliki batas seperti berikut.
Sebelah utara        : Laut Jawa
Sebelah selatan      : Pemukiman Warga dan Tambak
Sebelah Barat        : Wisata Mangrove dan Pantai Ngeboom
Sebelah Timur       : Kelurahan Panjang Wetan
Pada daerah pesisir Pantaisari Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Utara, memiliki potensi positif dan negatif pada masa yang akan mendatang. Berikut merupakan potensi positif di bidang lingkungan bagi wilayah  pesisir Pantaisari Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Utara
1. Simbol Budaya
Dapat dijadikan sebagai tempat pelestarian budaya, karena pada kawasan tersebut terdapat salah satu pura yang berada di depan pantai pas. Serta pada sisi sebelah barat dari Pantaisari terdapat tempat untuk kremasi yang disebut crematorium. Dengan memperhatikan data tersebut Pantaisari dapat dijadikan simbol budaya Bagi kota Pekalongan
2. Wisata Edukasi
Dari hasil pengamatan peneliti, wilayah Pantaisari ini merupakan kawasan yang indah dan menarik untuk menikmati panorama sore hari di Pekalongan. Dengan garis pantai yang cukup panjang menjadikan pantai ini dapat melihat matahari terbenam dengan sempurna.Â
Dengan menjual hal tersebut wilayah Pantaisari dapat dijadikan sebagai daya Tarik bagi wisatawan baik asing maupun local untuk menikmati keindahan alam, selain itu dengan adanya pura dan tempat crematorium ini, lengkap sudah Pantaisari ini menjadi objek wisata yang dapat mengedukasi.
3. Wisata Mangrove
Pada sisi sebelah barat dari Pantaisari ini selain terdapat gedung crematorium juga terdapat kawasan hutan mangrove. Kawasan hutan mangrove ini, juga mempunyai daya pikat sendiri bagi wisatawan, dan juga hutan mangrove yang ada juga masih belum maksimal dalam mengatasi banjir rob yang terjadi di Pekalongan. Dengan hal seperti itu maka kawasan hutan mangrove tersebut itu harus di perbesar. Dan kawasan Pantaisari merupakan lahan yang dekat dan pas untuk menambah kapasitas hutan mangrove tersebut.
Selain memiliki potensi positif wilayah Pantaisari juga memilki beberapa potensi negatif diantaranya
1. Banjir Rob
Banjir pasang air laut (Rob) merupakan banjir yang diakibatkan oleh aktivitas pasang surut air laut yang meluap ke daratan sehingga mengakibatkan daratan tergenang secara tidak normal (Jumatiningrum, 2019). Menurut Hardoyo (2014), menyebutkan bahwa banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir terjadi melalui prose naiknya pasang air laut, gelombang pasang, tingginya aliran air sungai, dan kenaikan permukaan air laut. Hardoyo (2014) menjelaskan bahwa banjir rob di daerah pesisir disebabkan oleh faktor alam, kegiatan manusia dan degradasi lingkungan.
2. AbrasiÂ
Abrasi  di  Kota  Pekalongan  telah  menimbulkan  persoalan  sosial  yang  kompleks. Abrasi  terparah  di  Kota  Pekalongan  terjadi  di Kelurahan Panjang Baru,  Kecamatan Pekalongan Utara,  Kota Pekalongan,  yaitu  di  Pantai  Sari.  Di  sana  abrasi  bahkan  telah mengganggu ketenangan hidup sekitar 200 kepala keluarga (KK). Pasalnya, abrasi telah menimbulkan  rob  yang  hampir  setiap  hari  menggenangi  rumah penduduk.  Akibatnya, warga di sana banyak yang terkena penyakit kulit dan terganggu aktivitasnya.
3. Kawasan kumuh
Dengan sering terjadinya abrasi pantai dan gelombang tinggi menyebabkan wilayah Pantaisari ini menjadi kumuh, karena banyak sampah-sampah yang dibawa oleh gelombang laut ke daratan, sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk di daratan dan menjadikannya menjadi daerah yang kumuh. Serta dengan adanya kawasan kumuh tersebut kawasan Pantaisari ini dikhawatirkan dapat menimbulkan wabah penyakit, seperti gatal-gatal bagi penduduk dan wisatawan di Pantaisari.
Dari hasil analisa diatas wilayah pesisir Pantaisari memilki beberapa potensi, baik potensi yang positif dan potensi yang dapat merugikan ke depannya. Yang pertama tentang potensi positif dari Pantaisari yaitu dapat dijadikannya menjadi objek wisata yang dapat mengedukasi wisatawan, dengan terdapatnya peninggalan budaya seperti Pura dan berdampingan juga dengan hutan mangrove, tempat krematorium.Â
Dan yang tak kalah menarik adalah wisata untuk menikmati matahari tenggelam, karena Pantaisari memilki garis pantai yang panjang maka panorama yang disajikan saat matahari tenggelam dapat dilihat dengan sempurna. Namun Pantaisari juga memilki kondisi dan potensi yang dapat mengkhawatirkan untuk kegiatan kedepannya, yaitu pesisir Pantaisari sering terjadi banjir rob, dan juga ancaman abrasi yang dapat menghilangkan garis pantai.Â
Dengan adanya potensi tersebut kawasan Pantaisari perlu adanya pengelolaan yang dapat melindungi, mengoservasi merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya sumber daya pesisir serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan.Â
Dan untuk mencapai solusi yang ditawarkan maka pengelolaan harusnya dapat terintegrasi antara, pemerintah dan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah, antarsektor, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, antara ekosistem darat dan ekosistem laut, dan antara ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip manajemen.Â
Dengan cara tersebut maka potensi-potensi yang ada dapat ditingkatkan ataupun diminimalisir sehingga kawasan pesisir dari Pantaisari ini dapat bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H