Dengan menjual hal tersebut wilayah Pantaisari dapat dijadikan sebagai daya Tarik bagi wisatawan baik asing maupun local untuk menikmati keindahan alam, selain itu dengan adanya pura dan tempat crematorium ini, lengkap sudah Pantaisari ini menjadi objek wisata yang dapat mengedukasi.
3. Wisata Mangrove
Pada sisi sebelah barat dari Pantaisari ini selain terdapat gedung crematorium juga terdapat kawasan hutan mangrove. Kawasan hutan mangrove ini, juga mempunyai daya pikat sendiri bagi wisatawan, dan juga hutan mangrove yang ada juga masih belum maksimal dalam mengatasi banjir rob yang terjadi di Pekalongan. Dengan hal seperti itu maka kawasan hutan mangrove tersebut itu harus di perbesar. Dan kawasan Pantaisari merupakan lahan yang dekat dan pas untuk menambah kapasitas hutan mangrove tersebut.
Selain memiliki potensi positif wilayah Pantaisari juga memilki beberapa potensi negatif diantaranya
1. Banjir Rob
Banjir pasang air laut (Rob) merupakan banjir yang diakibatkan oleh aktivitas pasang surut air laut yang meluap ke daratan sehingga mengakibatkan daratan tergenang secara tidak normal (Jumatiningrum, 2019). Menurut Hardoyo (2014), menyebutkan bahwa banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir terjadi melalui prose naiknya pasang air laut, gelombang pasang, tingginya aliran air sungai, dan kenaikan permukaan air laut. Hardoyo (2014) menjelaskan bahwa banjir rob di daerah pesisir disebabkan oleh faktor alam, kegiatan manusia dan degradasi lingkungan.
2. AbrasiÂ
Abrasi  di  Kota  Pekalongan  telah  menimbulkan  persoalan  sosial  yang  kompleks. Abrasi  terparah  di  Kota  Pekalongan  terjadi  di Kelurahan Panjang Baru,  Kecamatan Pekalongan Utara,  Kota Pekalongan,  yaitu  di  Pantai  Sari.  Di  sana  abrasi  bahkan  telah mengganggu ketenangan hidup sekitar 200 kepala keluarga (KK). Pasalnya, abrasi telah menimbulkan  rob  yang  hampir  setiap  hari  menggenangi  rumah penduduk.  Akibatnya, warga di sana banyak yang terkena penyakit kulit dan terganggu aktivitasnya.
3. Kawasan kumuh
Dengan sering terjadinya abrasi pantai dan gelombang tinggi menyebabkan wilayah Pantaisari ini menjadi kumuh, karena banyak sampah-sampah yang dibawa oleh gelombang laut ke daratan, sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk di daratan dan menjadikannya menjadi daerah yang kumuh. Serta dengan adanya kawasan kumuh tersebut kawasan Pantaisari ini dikhawatirkan dapat menimbulkan wabah penyakit, seperti gatal-gatal bagi penduduk dan wisatawan di Pantaisari.