Banyak orang, terutama mereka yang muslim, menilai bulan ramadan adalah bulan yang suci, sehingga mereka menyangka di bulan ini perbuatan-perbuatan tidak terpuji (red: tindak kriminal) akan berkurang-atau bahkan tidak ada sama sekali. Saya pun awalnya berpikiran sama, walau akhirnya saya berubah pikiran :p Belajar dari kejadian yang menimpa teman saya, saya yakin bahwa tidak semua orang berpikiran serupa. Masih saja ada oknum yang jeli mengambil "kesempatan" dalam keramaian, hehe... Well, tepat satu minggu yang lalu saya dan teman-teman ngadain buka bersama di foodcourt salah satu mall di Depok yang cuma berjarak 20 menit jalan kaki dari kampus kami. Setelah ibadah Maghrib, kami langsung capcus berangkat. Setelah dapet tempat duduk yang strategis, kami pun ngobrol, foto-foto, dan tentu saja makan :p yaa, seperti anak muda kebanyakan-lah klo lagi kumpul-kumpul. Setelah selesai makan, tiba-tiba kami dikejutkan oleh salah seorang dari kami yang baru sadar kalau dia kehilangan tasnya. Ya, dia kehilangan tas, tas dia raib dari bangku tempat dia duduk. Kami pun sempat panikdan bertanya-tanya kok bisa tas dia hilang begitu saja. Lalu salah seorang teman nyeletuk "Apa mungkin diambil ama abang-abang di belakang gw tadi ya? Soalnya dia cuma duduk sendiri dan ga makan atau mesen apapun". Teman yang lain dengan sigap mengeluarkan iPad-nya yang tadi kami pakai buat foto-foto. Berikut ini beberapa foto yang sempat kami abadikan : [caption id="attachment_190645" align="alignnone" width="461" caption="(gambar 1. sumber: dok. pribadi)"][/caption] Di foto pertama ini nampak tas teman saya masih ada, tergeletak tepat di belakang dia, di bangku yang sama tempat dia duduk. Namun jika diamati lebih detail lagi, tampak sesosok menyerupai tangan, saya juga ga yakin, tapi menurut saya itu bentuk tangan :p [caption id="attachment_190646" align="alignnone" width="461" caption="(gambar 2. sumber: dok. pribadi)"]
[/caption] Di foto kedua ini, tampak seorang pria duduk sendirian di belakang teman saya yang berbaju warna
maroon dan yang berwarna putih ini, dia sedang menelpon (sepertinya itu hanya
modus pura-pura sedang menelpon :p). Sepengamatan saya memang dia hanya duduk sendiri,
nggak makan,
nggak minum. Aneh aja
sih menurut saya, ngapain ke
foodcourt kalau cuma duduk doank, hehe... Ah,
positive thinking aja kalau dia lagi nunggu temennya atau apapun itu, haha... [caption id="attachment_190647" align="alignnone" width="461" caption="(gambar 3. sumber: dok. pribadi)"]
[/caption] Di foto ketiga ini, tas teman saya sudah tidak lagi ada. Pria berbaju hitam tadi juga sudah tak nampak lagi, rupanya dia sudah pergi. Upss, entahlah, apakah dia pergi dengan "membawa" tas teman kami atau tidak, kami juga tidak bisa memastikannya. Nah, dari data di atas, kami berhipotesis bahwa
ada hubungan antara pria berbaju hitam tadi dengan hilangnya tas teman kami, dan ada kemungkinan dia-lah yang mengambilnya. Beberapa faktor pendukung : 1. Letak tas. Tas diletakkan di belakang teman saya. Walaupun diletakkan dalam satu bangku dengan tempat dia duduk
. Sebenarnya saya masih
wonder kok teman saya tidak nyadar ya? atau paling
nggak berasa-lah klo seseorang sedang mengambil tasnya. Apa mungkin ada faktor lain? Who knows.. 2. Ukuran tas. Ukuran tas teman saya itu terhitung kecil, jadi cukup mudah buat "dibawa" :p jika dibandingkantas ransel saya yang ukurannya 3 kali lipatnya :p 3. Tas Cewek. Mungkin
dia pikir isi tas cewek lebih berharga kali ya daripada tas cowok, hehe. Kenyataannya memang cewek lebih suka menyimpan dompet, HP, dsb di dalam tas mereka. 4. Momen. Saat
itu, kami sedang makan, ngobrol, dan berfoto-ria. Saya tidak tahu pasti saat momen yang mana
dia mengambil tas tsb. Menurut saya
sih, momen yang paling
pas untuk beraksi
ya saat kami sedang foto-foto. Semua perhatian pasti mengarah pada kamera,
kan? Nah, ternyata momen itu dilihat
nya sebagai kesempatan, hihihi... 5. Cuek. Mungkin ini faktor yang umum ya? Tidak hanya teman saya itu, saya juga tidak terlalu memperhatikan tas saya, bahkan ketika saya sedang memesan makanan -tentu saja tas saya tinggal- saya tidak terlalu peduli. Saya pikir akan aman-aman saja, toh di tempat duduk kami masih ada beberapa teman yang
jagain. Padahal teman saya juga
nggak ngejagain juga, hehe... Huffft, Setelah kejadian di atas, saya jadi dituntut untuk lebih waspada lagi sepertinya. Selain itu dari sini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa memang tindakan tidak terpuji (baca: tindak kriminal) itu memang ada kalau ada kesempatan :p Teori di atas (ternyata) masih berlaku, dan kami telah membuktikannya *tertawamiris*
Depok, 31 Juli 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya