[caption id="attachment_199835" align="aligncenter" width="564" caption="(gambar 1. sumber: dok. pribadi)"][/caption] Nampaknya banyak orang yang menganggap Pilkada DKI merupakan sesuatu hal yang spesial. Tidak hanya karena menyedot perhatian khalayak umum, namun jg karena pada hari dilaksanakannya pilkada tsb menjadi 'hari yg diliburkan'. Mungkin pertimbangannya adalah kalau hari itu tidak diliburkan, ditakutkan warga Jakarta yang sehari-hari bekerja tidak bisa (atau kesulitan) mengikuti pemilihan dan datang ke tempat pemungutan suara. Namun ternyata besok pada hari yang sama, di propinsi Kalbar juga akan diadakan pemilihan gubernur. Lalu, apakah di Kalbar, besok juga merupakan hari yang diliburkan? Ya, setelah saya mengecek website KPUD Kalbar, memang besok juga merupakan hari yang diliburkan khusus untuk propinsi Kalbar. Jadi hari libur yang diberlakukan di Jakarta karena adanya pilkada, bukan merupakan sesuatu yang spesial, karena tidak hanya pada pilkada DKI saja yang merupakan hari yang diliburkan, tetapi juga pada pilkada daerah lainnya, sejauh yang saya tahu ya cuman pilkada Kalbar ini. Selain itu pada Pemilu 2009 tiga tahun silam, juga merupakan hari libur, malah dengan skala yg lebih luas, yaitu hari libur nasional. Bagi saya yang tidak ikut serta dalam kegiatan pilkada DKI, hari yang diliburkan ini (walaupun cuma satu hari), sedikit banyak memberikan 'manfaat' meski sebagai konsekuensinya saya harus mengejar materi kuliah yang seharusnya sudah diselesaikan besok. Depok, 19 September 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H