Mohon tunggu...
Firman Bareta
Firman Bareta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Ancaman SMS Itu Lebih Mengerikan daripada Ancaman Pembunuhan dan Santet?

7 Februari 2016   01:27 Diperbarui: 7 Februari 2016   02:16 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMS (Short Massage Service) merupakan media yang diberikan oleh ponsel atau Hanphone yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara singkat oleh orang kepada seseorang. Dengan hadirnya SMS ini, dapat membantu masyarakat untuk menyampaikan sesuatu. Akan tetapi, kadangkala seseorang salah dalam menafsirkan pesan yang disampaikan seseorang melalui SMS tersebut. Hal ini juga terjadi kepada salah seorang pegawai Jaksa Agung yang bernama Yulianto saat menanggapi SMS yang berasal dari Hary Tanoesoedibjo.

Berikut SMS Hary Tanoe yang diduga mengancam Jaksa Yulianto:

Mas Yulianto kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan tak akan langgeng, saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya, termasuk penegakan hukum yang profesional, tidak transaksional, tidak bertindak semena mena demi popularitas, dan abuse of power. Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju”. Klik disini

Menurut pengakuan Yulianto, dia merasa terancam dengan adanya SMS di atas, sampai akhirnya dia melaporkannya kepada Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan melanggar pasal 29 Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang ITE. Kabar laporan Yulianto tentang SMS ini banyak menuai kecaman dari berbagai belah pihak. Karena masyarakat menilai bahwa penilaian Yulianto terhadap SMS di atas adalah salah kaprah. Bahkan menurut pakar ahli bahasapun SMS Hary Tanoe tersebut tidak ada unsur ancamannya sama sekali.

Berbicara masalah ancaman, seorang yang menjabat sebagai penegak hukum seperti Jaksa Agung, memang sudah merupakan resiko bagi jabatan seperti itu. Hal ini juga diakui oleh Jaksa Agung, sebagaimana yang dilansir oleh Kompas.com, bahwa banyak dan bermacam-macam ancaman yang datang kepadanya. Mulai dari ancaman SMS, Pembunuhan, hingga ancaman berupa santet. Klik disini

Dari pengakuan Jaksa Agung di atas, mengenai berbagai macam ancaman yang datang kepadanya, semakin menimbulkan tanda tanya besar di benar penulis. Dari sekian banyak ancaman yang datang kepada jaksa agung, mengapa yang diusut hanya ancaman SMS Hary Tanoe, yang SMS itu tidak ada unsur ancamannya sama sekali??. Bagi penulis, ancaman seperti PEMBUNUHAN, bahkan SANTET itu lebih kejam daripada ancaman berupa SMS. Mengapa ancaman seperti pembunuhan, santet yang jelas-jelas berbahaya bagi dirinya sendiri tidak di-Curhat-kan ke DPR dan tidak dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri?

MASIH PERCAYA KALAU JAKSA AGUNG SEKARANG PROFESIONAL..??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun