Mohon tunggu...
Muhammad FirmanAdi
Muhammad FirmanAdi Mohon Tunggu... Akuntan - Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan Komunikasi di SV IPB

Konten yang saya isi banyak berisi muatan edukasi sesuai dengan posisi saya yang saat ini adalah seorang mahasiswa Jurusan Komunikasi Di SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jakasunda, Sanggar Seni yang Hidupkan Kembali Kesenian Sunda

22 Mei 2019   20:42 Diperbarui: 22 Mei 2019   21:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hendi, warga Menteng Bogor Barat  - dokpri

Bogor (21/05/19) Berlokasi di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat terdapat sebuah sanggar seni di kediaman sederhana milik seorang warga bernama Hendi. Sanggar ini dikenal bernama sanggar Jakasunda.

Didirikan pada tahun 2010 oleh seorang pecinta seni bernama Hendi, sanggar ini berfokus untuk melestarikan budaya sunda beserta nilai-nilai luhurnya. Sanggar Jakasunda merupakan sebuah sanggar seni yang berfokus pada pelestarian kebudayaan sunda khususnya alat musik Celempung dan Karinding.

Berawal dari ketertarikan Hendi beserta rekan-rekanya meihat sebuah pertunjukan seni, menjadikan Hendi berinisiatif untuk kembali menghidupkan Celempung dan Karinding. Celempung dan Karinding sendiri adalah alat musik khas sunda yang sudah lama ditinggalkan oleh masyarakat.

Saat ini Jakasunda beranggotakan kurang lebih 7 personil yang aktif melakukan latihan setiap Jumat malam. Dengan membawakan berbagai lagu daerah sunda, sanggar ini sering mendapat undangan untuk mengisi berbagai macam acara di Kota Bogor dan sekitarnya.

Berbagai macam prestasi sering diperoleh oleh group seni ini. Salah satunya Jakasunda pernah mendapat sebuah kehormatan untuk mengisi sebuah acara kenegaraan yang dihadiri oleh perwakilan Jepang. Selain itu juga sering mendapat undangan untuk hadir dalam program acara tv nasional.

Hendi sebagai inisiator Jakasunda menjelaskan "kita mendirikan sanggar ini karena ingin melestarikan nilai-nilai adab yang telah lama hilang dari masyarakat, seperti sopan santun, dan sebagainya. Melalui seni ini kita memberikan pesan"

Selain berfokus pada kegiatan bermusik, sanggar ini juga membuat produk kerajinan yang bahkan saat ini banyak diekspor hingga ke luar negeri. "Kita disini juga membuat hand craft, kerajinan ya selain bermusik. Ya meskipun produksinya terbatas, karena bahan baku, tapi alhamdulillah bisa sampai diekspor".

Kedepanya Hendi bersama rekan-rekanya berharap bahwa masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk bisa lebih menghargai kebudayaan sendiri bahkan bisa mengembangkanya. Sebab jika bukan generasi penerus maka siapa lagi yang akan menjaga aset berharga milik bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun