Bogor (05/03/2019)Â -- Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupten Bogor memiliki sebuah destinasi ziarah yang selalu ramai dikunjungi setiap tahunnya. Salah satu destinasi tersebut adalah Makam Panjang Mbah Kolot Pidin.
Makam tersebut menjadi destinasi ziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Maulid. Bukan hanya dikunjungi oleh masyarakat Karanggan saja akan tetapi juga dikunjungi oleh rombongan peziarah dari luar daerah seperti Bekasi.
Makam tersebut terbilang unik karena memiliki panjang sekitar sepuluh meter dan berusia lebih dari 500 tahun. Â Dilihat dari keterangan yang tertulis pada makam, dapat diketahui bahwa mbah Kolot Pidin wafat pada tahun 1500 M.
Salah seorang tokoh sekaligus penjaga makam, Bapak Sintan menjelaskan bahwa makam tersebut lebih kurang sudah dijaga dalam sembilan generasi. "Yang saya tahu makam ini udah dijaga sekitar sembilan generasi, Mbah wafat 1500 M, ya kurang lebih segitu" tutur beliau.
Pada setiap tahunnya ramai rombongan jamaah pengajian, ormas serta pejabat yang hadir untuk berziarah ke makam tersebut. Bapak Sintan menjelaskan bahwa makam tersebut sangat ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, mulai dari peziarah dari kalangan masyarakat, santri, tokoh masyarakat hingga pejabat.
"Yang datang buat ziarah itu ya macam-macam tergantung keperluan, ada yang santri, ada juga yang dari Bekasi rombongan biasanya, pejabat juga ada" tutur bapak Sintan.
Umunya para peziarah datang untuk melakukan kegiatan doa yang ditujukan kepada Mbah Kolot Pidin yang diyakini merupakan seorang tokoh agama yang berpengaruh pada masanya.
Pada waktu-waktu ramai ziarah seperti Idul Fitri dan Maulid yang telah disebutkan jumlah pengunjung ziarah bahkan dapat membludak melebihi kawasan makam bahkan melebihi kawasan pelataran yang telah disediakan.
Salah seorang petugas kebersihan makam, Udin menjelaskan bahwa kawasan makam pada hari biasa tergolong sepi pengunjung. Jika ada pun biasanya pada malam hari. "Ya kalau hari biasa mah sepi, palingan kalau ada ya malam. Biasanya sih begitu selama saya disini" Â tuturnya.
Tradisi ziarah ini telah menjadi sebuah kebudayaan yang mengakar di  kalangan masyarakat, sebab setiap tahunya pasti dilaksanakan. Selain menjadi tempat untuk berziarah makam panjang Mbah Kolot Pidin  juga dimanfaatkan untuk ajang pemersatu masyarakat antar daerah yang saling mengenal melalui kegiatan ziarah serta doa bersama.
Untuk memasuki kawasan makam ini pengunjung tidak dipungut biaya sepeser pun, akan tetapi jika berinisiatif untuk memberikan sejumlah dana untuk sedekah maka pihak pengelola makam akan menerimanya untuk pemeliharaan lingkungan makam.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H