Mohon tunggu...
Firman Seponada
Firman Seponada Mohon Tunggu... -

Memegang idealisme itu laksana menggenggam bara api. Tak banyak orang mau melakukannya. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari pelindung telapak agar tak melepuh.....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mereka Sama, Tetapi Beda

30 November 2009   13:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 7718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_31533" align="alignleft" width="192" caption="Orang utan, ini kera, lihat tuh gak punya ekor..."][/caption] Sampai sekarang, banyak wartawan sering salah dalam menuliskan istilah lingkungan hidup. Mereka tidak bisa membedakan kera dengan monyet, kura-kura dengan penyu. Di bidang flora, sampai sekarang banyak yang menyebut Rafflesia Arnoldi sebagai Bunga Bangkai. Kekeliruan fatal itu, bisa dimaklumi, terjadi karena isu lingkungan hidup memang belum dianggap seksi untuk digarap serius. Ia masih kalah pamor dibanding hiruk-pikuk liputan politik dan hukum. Karena itu, hanya sedikit wartawan yang sudi mendalami masalah tersebut. Akan tetapi, kesalahan-kesalahan penulisan nama itu tidak boleh dimaklumi. Ia bukan persoalan sepele karena bisa menyesatkan banyak orang. Memberikan informasi yang salah kepada publik merupakan dosa besar jurnalis. Padahal, kesalahan tersebut bisa dihindari andai wartawan mau meluangkan sedikit waktu berselancar di internet, mencari bahan yang dibutuhkan. Agar hasil liputan menjadi akurat dan tidak mengecoh masyarakat. [caption id="attachment_31536" align="alignright" width="203" caption="Lutung, kalau yang ini monyet, lihat ekornya yang panjang..."][/caption] Monyet (monkey) dan kera (ape), memang sama. Tetapi keduanya berbeda. Sama-sama masuk dalam ordo primata. Bedanya monyet punya ekor sedangkan kera tidak. Kita, manusia, juga masuk dalam famili primata. Karena manusia tidak punya ekor, maka kita masuk kelompok kera, bukan monyet. Maka, kita marah kalau disebut “Monyet, lu!”. Sebab, kita memang bukan monyet, melainkan lebih mirip kera. Dari cara berjalanpun berbeda. Monyet melangkah dengan keempat kakinya. Sedangkan kera dengan dua kaki. Lihatlah simpanse jinak, kera ini bisa berjalan sembari dituntun tuannya. Termasuk golongan monyet di antaranya lutung, beruk, macaca pascicularis (monyet ekor panjang). Sedangkan yang masuk golongan kera, seperti siamang, simpanse, orang utan, dan gorila. Untuk usia harapan hidup, kera bisa mencapai umur 50 tahun sementara monyet cuma 25 tahun. [caption id="attachment_31537" align="alignleft" width="300" caption="Ini kura-kura, lihat kakinya yang berkuku.."][/caption] Sekarang kita lihat perbedaan penyu dan kura-kura. Orang Inggris menyebut reptil ini sebagai turtle. Ternyata orang Eropa juga kurang kreatif. Namanya dibuat sama, padahal cara hidup dan ciri fisiknya jelas-jelas berbeda. Secara fisik, kura-kura dan penyu memang mirip. Masing-masing punya tempurung (kerapas) di punggungnya. Tetapi mereka berbeda. Kura-kura memiliki empat kaki bercakar. Ini membantunya berjalan di darat. Sebagai binatang ampibi, kura-kura memang lebih banyak hidup di darat. Sedangkan penyu tidak punya kaki. Dia dibekali empat sirip yang membantunya berenang di laut lepas. Penyu memang hewan yang bisa hidup di dua alam, tetapi laut merupakan tempat hidup utamanya. [caption id="attachment_31538" align="alignright" width="209" caption="Ini penyu, itu bukan kaki tapi sirip "][/caption] Dari segi ukuran fisik juga keduanya berbeda. Penyu punya tubuh lebih besar dibanding kura-kura. Dalam beberapa penemuan, penyu bisa memiliki tempurung sepanjang 2 meter dengan berat 900 kg. Bandingkan dengan kura-kura, bahkan yang raksasa panjang tempurungnya cuma 130 cm dengan berat sekitar 300 kg. Kura-kura terkecil, pernah dijumpai di Afrika Selatan yang panjang kerapasnya cuma 8 cm dengan berat 140 gram. Satu lagi, kura-kura mampu menyembunyikan kepalanya di dalam tempurung, sedangkan penyu tidak bisa. Penyu dan kura-kura dipercaya sebagai kelompok reptil tertua, bahkan jauh lebih purba dibanding kadal dan ular. Mereka sudah menghuni planet ini sejak 215 juta tahun lalu. Sekarang tinggal bersisa sekitar 300 spesies yang tersebar di seluruh dunia dan umumnya terancam punah. [caption id="attachment_31540" align="alignleft" width="138" caption="Rafflesia Arnoldi"][/caption] Berikutnya kita coba membedakan Rafflesia Arnoldi dan Bunga Bangkai. Sampai sekarang banyak orang menyebut Rafflesia Arnoldi sebagai Bunga Bangkai. Ini jelas kesalahan fatal. Mereka adalah dua bunga berbeda. Memang, semuanya hidup di habitat yang sama, yakni di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Di kawasan konservasi yang membentang dari Lampung hingga Bengkulu ini, tumbuh dua bunga yang unik dan langka. Yakni, Rafflesia Arnoldi dan Amorphophallus titanium. Rafflesia disebut-sebut sebagai bunga terbesar di dunia. Saat merekah sempurna, kelopaknya yang berwarna merah menyala bisa berdiameter 1 meter. [caption id="attachment_31542" align="alignright" width="93" caption="Amorphophallus titanium (Bunga Bangkai)"][/caption] Sedangkan Amorphophallus titanium dipercaya sebagai bunga tertinggi di dunia. Amorphophallus inilah yang disebut Bunga Bangkai itu. Tingginya bisa mencapai 4 meter. Bandingkan dengan Rafflesia Arnoldi yang hanya setinggi setengah meter. Rafflesia Arnoldi juga menebarkan aroma busuk dari kelopak bunganya. Tetapi pakar botani dan aktivis lingkungan hidup tidak pernah menyebut bunga ini sebagai bunga bangkai. Sebab, bunga bangkai sudah dipakai untuk menyebut Amorphophallus. Tulisan ini tidak sama-sekali untuk menggurui. Saya percaya, banyak pembaca yang lebih cakap dari saya. Ini ikhtiar saya mengingatkan rekan-rekan jurnalis yang sekali tempo harus meliput isu lingkungan hidup agar memperhatikan sekali soal akurasi. Tabik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun