Mohon tunggu...
Firman Seponada
Firman Seponada Mohon Tunggu... -

Memegang idealisme itu laksana menggenggam bara api. Tak banyak orang mau melakukannya. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari pelindung telapak agar tak melepuh.....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Inge: Mentahnya Aja...

31 Agustus 2011   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:20 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran kemarin Inge Dudul Manise sibuk bersilaturahim, tentu saja sambil berharap mendapat salam tempel dari tuan rumah. Tak lupa dia bertandang ke rumah Mukti Ali, warga asli Palembang yang terkenal pemurah. Di rumah si Ali, seperti biasa, para tamu disuguhi pempek, penganan khas Bumi Sriwijaya.

"Hayo, silakan pempeknya disantap!" pinta ibunya si Ali kepada Inge. Dasar Inge orangnya bangor, dia malah nawar. "Saya minta mentahnya aja, Bu," jawab Inge sembari ber-hihihihihihi.

"Oalaaaahhh, anak muda zaman sekarang gak praktis. Sudah ada yang matang malah minta yang mentah," kata ibunya si Ali. "Ya sudah, tunggu ya Nak Inge, nanti ibu ambilkan mentahnya," lanjut ibunya si Ali sambil mengerlingkan mata.

Duh, Inge seneng bukan main. Sudah terbayang dia bakal dapat "mentahnya" pempek berupa THR. Tak lama kemudian ibunya si Ali kembali ke ruang tamu. Dia membawa ikan tenggiri dan sagu. "Nih mentahnya, jangan lupa langsung diolah ya Nak Inge..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun