Mohon tunggu...
Firman Mubarrak
Firman Mubarrak Mohon Tunggu... -

:D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terimakasih...

16 Desember 2010   19:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan semuanya hanyut,memudar seperti embun terusap mentari,,hilang dan pasti terganti,,sungguh tuhan selalu punya episode indah ,dan sungguh dia tak pernah ingkar janji,lantas mengapa cinta seringkali tersandar pada toggak rapuh bernama manusia..

Kita terlalu terbutakan oleh dosa,,mainset ini terbonsai propaganda tentang dunia,sementara pelajaran demi pelajaran tentang esensi hidup sering kali terabaikan begitu saja,,yah dan kita adalah manusia,satu dari tonggak rapuh itu…

Simpan kisah usang ini anak ku,jangan kau buang,pastikan kau ingat dimana kau simpan itu,karna suatu saat kau akan berterima kasih pada ku,ayh mu yang tak perpendidikan ini,

Kutunaikan kewajiban ku,memberikan pendidikan dunia semampuku agar kau paham hidup ini masalah,dan lantas bukan untuk kau sesali hidup mu tapi belajar lah untuk melihat dari sisi yg berbeda,

Kau lihat benang kusut ibu mu itu nak..jelek dan tak berguna,namun ketika ia terajut dengan rapi,ia akan mampu melindungi kemaluan mu,

Kau lihat Debu di pinggir jalan itu nak,,kotor,,namun ketika kau tak temukan air,ia mampu mensucikan mu,,Terkadang kita merasa terlalu pintar untuk hal remeh seperti itu anakku,Belajarlah…

Tuhan..

Terimakasih telah menciptakan hujan dan segala manfaat nya..

Ayah,

Terimakasih,kini percakapan saat menunggu hujan reda itu mulai kumengerti,

Tuhan..

Terimakasih karna pernah memberikan ku seorang ayah yang sekolah nya tak terlalu tinggi..

Ayah..

Kau sungguh professor doktor terbaik dalam hidup ku..

Terimakasih…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun