Kekristenan saat ini telah menguasai dunia. Sesuai fakta yang ada, agama kristen ialah agama terbesar di dunia dengan jumlah penganut sebanyak 2,4 milyar jiwa atau 33% dari jumlah seluruh umat beragama. Di Indonesia saja, dimana agama kristen adalah minoritas, cukup banyak kita lihat dan rasakan pemimpin umat kristen maupun katolik yang terkenal dan berpengaruh mulai dari para pendeta dengan nama besar maupun para romo/pastor dengan kharisma yang menawan.
Tetapi sadarkah saudara-saudara ku, bahwa kekristenan saat ini sedikit banyak telah menggantikan tradisi luhur di zaman dahulu bahkan saat kekristenan belum dikenal. Tradisi luar biasa yang saya maksud adalah seperti keistimewaan Nabi Musa dalam mendengar dan bertatapan muka ke muka dengan Allah Bapa. Bukan hanya Musa, nabi-nabi lainnya pun dapat mendengar, berargumen, bernegosiasi, bercakap-cakap, dan melihat serta merasakan kemuliaan kehadiran Bapa.
Kita disibukkan dengan kebaktian mingguan, harian, dan beberapa kegiatan gereja lainnya. Seolah sudah menjadi label orang kristiani yang aktif ialah dengan ikut aktif terlibat dalam pelayanan orang sakit, kegiatan koor paduan suara, pelayanan sabda, firman, dan masih banyak lagi kelompok kategorial mulai dari anak-anak, orang muda, sampai ke ibu-ibu, dan bapak-bapak. Seolah kekristenan kita di hitung berdasarkan keaktifan kita menggereja, sehingga bisa disimpulkan rahmat ilahi datangnya dari luar ke dalam. Kualitas hubungan kita dengan Allah Bapa (dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus dan Allah Roh Kudus) bergantung kepada seberapa besar persembahan yang kita berikan kepada gereja dan sesama. Bergantung kepada ketenaran nama kita karena menjadi anggota gereja yang aktif dan sibuk sampai-sampai mengabaikan peran kita di rumah.
Ada pertanyaan besar kepada Anda yang masuk ke dalam golongan yang saya sebutkan diatas. Saya biasanya menguji dengan hal-hal berikut untuk mengetahui kualitas hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Semoga Anda juga berkenan untuk mencoba hal yang saya sebutkan dibawah ini:
- Kita semua pasti pernah sakit. Entah itu sakit ringan ataupun berat. Untuk gampangnya, kita ambil contoh saja ketika sakit ringan; masuk angin, sakit tenggorokan, flu, atau batuk. Dengan asumsi kalaupun gagal tidak terlalu membahayakan jiwa kita. Alkitab mengajarkan dan Yesus meneladankan ketika sakit apakah murid-murid mengandalkan obat-obatan dari dokter? Tentu tidak. Yang dilakukan dan tertulis di alkitab hanyalah berdoa mohon kesembuhan dari Tuhan Yesus. Nah, untuk mengukur kedekatan Anda dengan Tuhan Yesus, Anda boleh bereksperimen ketika masuk angin, flu, atau batuk, seberapa manjur doa Anda mohon kesembuhan berhasil? Apakah Anda masih memerlukan beberapa butir obat dari dokter, atau masih membutuhkan jasa tukang urut, dsb?
- Saya sangat rindu dapat berkomunikasi dengan Allah Bapa minimal dapat mendengar suaraNya yang datang layaknya suara Roh Kudus yang menyuruh Paulus pergi ke Roma. Saya sangat bersyukur apabila bisa dianugerahi karunia untuk mendengar seperti Nabi Yeremia, dan para nabi lainnya. Nah, mari kita gunakan ini sebagai tolok ukur. Sudahkah Anda dapat mendengar dengan jelas jawaban dari pertanyaan Anda kepada Bapa? Saya yakin jika kita boleh mendapat karunia bercakap-cakap dengan Allah, tentu banyak yang akan kita tanyakan. Sudahkah Anda dapat mengerti dengan jelas kehendak Bapa atas dirimu? Apakah Ia benar-benar ingin melihat Anda sibuk di gereja selama bertahun-tahun tanpa suatu perkembangan rohani yang berarti?
Inilah Yang Saya Dapatkan
Setelah lama mencari akhirnya saya mendapatkan apa yang saya rindukan. Tentunya setelah saya melonggarkan kegiatan di gereja. Merubah fokus saya bukan lagi ke kesibukan dan keaktifan saya di gereja sebagai acuan apalagi dengan motif untuk mencari ketenaran dan nama besar di tengah umat beriman. Tetapi  semata-mata memiliki kerinduan seperti apa yang telah Allah lakukan dahulu kepada nabi-nabiNya. Bukankah Allah tetap sama dulu, sekarang dan selama-lamanya? Saya saat ini dapat mendengar dengan jelas suara Allah dan mampu bercakap-cakap dengan Dia. Saya dapat bertanya dan Ia langsung menjawab doa saya. Sehingga kehidupan rohani saya saat ini bukan lagi satu arah melainkan dua arah yang semakin hangat dan penuh hormat, berlimpah kasih dan cinta ilahi.
Hubungan rohani kita seharusnya dimulai dari dalam keluar. Dari dalam hati kita tempat bait Allah terbentuk dan memancarkan sinarNya. Hendaknya kita mencari Allah dimulai dari hati kita. Hendaknya kita merubah fokus. Gereja memang adalah rumah Tuhan tetapi ketahuilah Allah Bapa berkenan membentuk bait Allah Nya secara pribadi didalam hati kita semua masing-masing yang berkenan memberi tempat dalam keheningan yang tulus. Bukankah karya kekristenan kita akan lebih sempurna kalau kita terlebih dahulu dapat bercakap-cakap dengan Dia baru setelah itu kita keluar berbaur dengan masyarakat sehingga karya nyata kita benar-benar seperti yang dikehendaki Nya.Â
Berkarya sebelum dapat mendengar Ia bersabda secara personal dengan kita sama saja berlayar tanpa tujuan. Memang betul bahwa sabdaNya telah tertulis jelas di alkitab. Bahkan penjahat pun tahu untuk masuk surga harus berbuat baik dan menolong sesama. Tetapi ketahuilah Saudara ku, masing-masing dari kita punya tujuan hidup yang khusus, berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, mendengar dan bercakap-cakap dengan Bapa secara dua arah sangatlah diperlukan untuk mengetahui dengan jelas apa yang benar-benar Ia inginkan untuk kita lakukan agar sesuai dengan kehendakNya.Â
Percayalah Tuhan pun rindu untuk dapat bercakap-cakap dengan kita. Tetapi Ia memandang kita sudah terlalu sibuk dan bising sehingga sering kali ketika Ia berseru, kita tidak mendengar. Antena untuk mendapatkan gelombang Allah yang ada pada kita sampai saat ini pun masih dalam kondisi belum aktif. Â Lalu mengapa kamu sudah sibuk pergi keluar dengan dalih mencari Allah? Bukankah ada tertulis bahwa Dia saat ini ada di dalam hatimu? Percayalah karunia mendengarkan suara Allah sampai saat ini masih ada dan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H