Mohon tunggu...
firman maulana puji pangestu
firman maulana puji pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas jember

saya mahasiswa universitas jember, hobby bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Venezuela, Tumpahan Minyak dan Utang

29 Februari 2024   12:17 Diperbarui: 29 Februari 2024   12:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis Venezuela yang terjadi pada tahun 2010 adalah awal dari serangkaian peristiwa yang mengarah pada kondisi ekonomi yang parah di negara itu. Pada awal dekade itu, Venezuela masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, didorong oleh harga minyak yang tinggi dan kebijakan subsidi yang murah dari pemerintah. Namun, pada pertengahan dekade, harga minyak dunia turun tajam, dari puncaknya di atas $100 per barel menjadi di bawah $50 per barel. Karena Venezuela sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, penurunan harga ini sangat mempengaruhi pendapatan negara. Pada saat yang sama, pemerintahan Presiden Hugo Chavez dan kemudian Presiden Nicolas Maduro menghadapi kritik keras atas kebijakan ekonomi mereka yang dianggap tidak berkelanjutan.

Krisis ini ditandai oleh inflasi yang melonjak, kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok, terutama makanan dan obat-obatan, serta meningkatnya tingkat pengangguran. Para pengkritik menyalahkan kebijakan pemerintah, termasuk kontrol harga yang tidak efektif, subsidi yang merugikan, korupsi, dan kurangnya diversifikasi ekonomi. Pada akhirnya, krisis ini memuncak dalam situasi di mana Venezuela mengalami salah satu inflasi tertinggi di dunia, mencapai angka ratusan ribu persen, dan mata uang lokal, bolivar, mengalami depresiasi drastis. Krisis ini juga menyebabkan gelombang migrasi massal, dengan jutaan orang Venezuela meninggalkan negara tersebut dalam pencarian kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Selain masalah ekonomi, Venezuela juga menghadapi krisis lingkungan yang serius akibat tumpahan minyak. Negara ini memiliki cadangan minyak mentah terbesar di dunia, namun infrastruktur minyaknya telah mengalami kebobrokan dan kurangnya perawatan. Akibatnya, terjadi tumpahan minyak besar-besaran di wilayah-wilayah penting seperti Delta Sungai Orinoco, yang merusak lingkungan hidup dan mata pencaharian masyarakat lokal. Tumpahan minyak ini juga mengakibatkan kerugian ekonomi besar, karena mengurangi produksi minyak Venezuela dan menimbulkan biaya besar untuk membersihkan tumpahan tersebut. Selain itu, dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat juga sangat meresahkan.

Krisis ekonomi Venezuela juga sangat terkait dengan utang eksternal yang tinggi. Pemerintah Venezuela telah mengakumulasi utang besar dengan berbagai kreditur internasional, dan penurunan tajam pendapatan minyak telah membuatnya sulit untuk memenuhi kewajiban pembayaran utangnya. Hal ini telah memicu ketidakpercayaan investor, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk inflasi yang sudah tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun