Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Trend Peningkatan Jumlah Kasus ISK (Infeksi Saluran Kemih)

30 Juni 2024   20:35 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ISK atau infeksi saluran kemih merupakan suatu kondisi dimana terjadi infeksi pada saluran perkemihan yang disebabkan oleh baik kuman maupun bakteri. Belakangan ini terjadi trend peningkatan jumlah kasus ISK.

Kemenkes Indonesia memperkirakan terdapat 90-100 kasus ISK per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun. Kejadian ISK dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti jenis kelamin, usia, kebiasaan retensi urin, kebersihan alat kelamin, perilaku, penyakit batu saluran kemih.

ISK pada anak adalah kondisi umum yang sering terjadi dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, beberapa faktor risiko utama ISK pada anak termasuk kebersihan yang buruk, gangguan fungsi ginjal, dan anomali struktural pada saluran kemih.

Gejala umum ISK pada anak meliputi nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil dalam jumlah sedikit, urine berbau menyengat, perubahan warna urine, demam, dan kadang-kadang urine bercampur darah.

Untuk itu penting bagi orang tua untuk mengenali gejala ini dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya infeksi saluran kemih sebagai berikut, pertama, perubahan gaya hidup. Gaya hidup modern, termasuk kebiasaan makan yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas fisik, bisa meningkatkan risiko infeksi.

Kedua, resistensi antibiotic. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten, sehingga infeksi lebih sulit untuk diobati dan cenderung berulang.

Ketiga, faktor lingkungan yang tidak bersih atau sanitasi yang buruk juga bisa meningkatkan risiko ISK pada anak. Keempat penyakit dan Kondisi Tertentu: Beberapa kondisi medis seperti kelainan anatomi saluran kemih, batu ginjal, atau gangguan neurologis dapat meningkatkan risiko ISK.

Terakhir penggunaan alat medis, seperti kateter urin atau prosedur medis lainnya bisa menjadi faktor risiko tambahan untuk ISK.

Upaya pencegahan meliputi memastikan anak minum cukup air, menjaga kebersihan organ intim, dan mengajarkan cara membersihkan diri yang benar setelah buang air besar dan kecil. Pemeriksaan rutin urin di pusat layanan kesehatan primer juga dianjurkan untuk mendeteksi ISK sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun